Sabtu, 30 April 2011

Cara Membesarkan Belut Tanpa Lumpur



Belut-belut itu sengaja dibesarkan di media tidak lazim: hanya air, bukan campuran lumpur, jerami, dan kompos.Sang peneliti, Ir Ign Hardaningsih MSi, ingin meneliti pertumbuhan belut yang dipelihara di media air. Ia menebar 30 [I]Monopterus albus[/I] di akuarium. Air berasal dari sumur ber pH netral, 7. Agar tidak stres saat dipindah ke media air, belut diadaptasikan terlebih dulu. Caranya, Hardaningsih memuasakan belut-belut itu selama 2 pekan. “Setelah dipuasakan, baru diberi pakan berupa burayak ikan dan ikan kecil lain,” ujarnya. Cacing tanah sebetulnya bisa diberikan, tapi harganya relatif mahal. Lumbricus itu mencapai Rp25.000/kg.

Selain pakan, ketua Laboratorium Pembenihan dan Pemuliaan Ikan Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada itu mengganti air sebulan sekali. Suhu ruangan laboratorium diatur pada kisaran 26—28oC. “Suhu agak hangat karena belut biasa hidup di sawah yang penuh bahan organik terdekomposisi,” katanya. Dekomposisi itu membuat suhu media meningkat. Nah, setelah 4 bulan dipelihara di akuarium, belut-belut itu tumbuh hingga seukuran jempol orang dewasa dan tidak ada satu pun yang mati.

Menurut Ade Sunarma MSi, periset di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabumi, Jawa Barat,belut berpotensi dikembangkan di media air. “Dengan media air, tingkat kematian dan pertumbuhan belut gampang dicek,” ujar Ade. Dalam budidaya konvensional, peternak mesti membongkar media untuk mengecek. Media air itu juga mengurangi dampak negatif teritorialisme. “Pada media lumpur belut menerapkan teritorialisme —penguasaan wilayah” kata Hardaningsih. Jika ada belut lain yang masuk teritori, pemilik teritori tak segan-segan membunuh penyusup yang mendatangi lubangnya.

Jumat, 29 April 2011

Agar Nilam Sukses di Dataran Tinggi

Suhu rendah dan kelembapan tinggi dataran tinggi dituding menurunkan rendemen nilam [I]Pogostemon cablin[/I]. Apalagi penyakit layu bakteri dan nematoda acap kali menggagalkan panen. Tingkat kerugian akibat serangan organisme pengganggu itu mencapai 60—95%. Tingkat serangan layu bakteri pun lebih tinggi di dataran tinggi.

Nilam Sidikalang, rendemen tinggi

Agus Yana, pekebun nilam di Gekbrong, Cianjur, Jabar, memilih nilam varietas sidikalang yang tinggi rendemen dan toleran serangan layu bakteri serta nematoda. Ia membudidayakan secara intensif dengan lahan terbuka dan tak ternaungi sehingga tanaman menerima sinar matahari secara penuh. Kelembapan di tempat Agus sekitar 70%. Setelah penyiapan bibit, Agus membersihkan kebun dari gulma dan mencangkul lahan sedalam 30 cm. Selanjutnya ia membuat bedengan: lebar 1,2 m, panjang 20 m, tinggi 0,4 m, dan jarak antarbedengan 80 cm. Setelah itu ia membuat lubang tanam sedalam 30 cm berjarak 100 cm x 80 cm dan dalam lubang 30 cm. Jarak terlalu rapat dihindari karena menghambat proses fotosintesis. Di setiap lubang tanam, Agus menaburkan 1,3 kg pupuk kandang kering dan membiarkan selama 2 pekan. Sehari sebelum tanam, Agus menaburkan 1 g insektisida sekaligus nematisida berbahan aktif karbofuran untuk mencegah serangan hama.

Sebulan pascatanam, Agus menyiangi tanaman sembari memberi 5 g Urea per tanaman. Urea dibenamkan 5 cm di bawah permukaan tanah, 5—10 cm dari tanaman. Pemupukan berikutnya ketika tanaman berumur 3 bulan. Ia memberikan campuran masing-masing 5 gram Urea, KCl, dan TSP di setiap tanaman. Perawatan lain berupa pemberian pupuk organik dari kotoran kambing, daun-daun kering, dan mikroorganisme. Proses pembuatannya, untuk kapasitas tangki 200 liter, kotoran kambing mengisi setengahnya. Fermentasi dengan bakteri itu berlangsung selama 10 hari. Sebelum penggunaan, hasil fermentasi itu ia saring. Agus mencampurkan 1 liter larutan fermentasi dan 10 liter air. Campuran itu ia siramkan ke sekujur nilam. Frekuensi penyemprotan sekali sepekan. Pada umur 6 bulan, tanaman anggota famili Labiatae itu siap panen. Agus memetik nilam pada pukul 06.00—08.00 ketika laju fotosintesis masih rendah. Agus menyisakan 20 cm batang bawah agar nilam dapat kembali berproduksi. Usai panen, Agus memberikan 1,3 kg pupuk kandang per rumpun nilam. Empat bulan berselang nilam siap panen kembali

Kamis, 28 April 2011

Langkah Untuk Mempercantik Tillandsia

Bila disimpan di dalam rumah, letakkan tillandsia di dekat jendela agar mendapat cahaya optimal. Letakkan 1m dari jendela jika matahari bersinar terik. Jika tak ada cahaya masuk ke dalam ruangan, gunakan pencahayaan buatan dari lampu UV yang diletakkan 15-100 cm dari tanaman. Di International Tillandsia, sebagian besar tillandsia digantung tanpa media tanah. Harap mafhum, tillandsia termasuk tanaman epifit. Di alam ia menempel di pohon lain, tapi tidak mengambil makanan dari inang. Tillandsia menyerap air dan nutrisi terutama lewat daun, bukan akar. Kalaupun ditanam dengan media, pilih yang porous.

Perawatan tepat penampilan cantik

Sebanyak 2-3 kali seminggu tillandsia disiram hingga permukaan daunnya basah. Jika cuaca panas, bisa lebih sering. Perlakuan sebaliknya pada cuaca sangat dingin. Di dalam ruangan, penyiraman cukup sekali seminggu. Namun, jika kondisi ruangan lebih kering, bisa lebih sering. Berikan pupuk khusus bromeliad dengan perbandingan N, P, K sebesar 17:8:22 diaplikasikan dua kali sebulan. Pemupukan penting untuk perbanyakan dan pembungaan. Jika tidak ada pupuk khusus bromeliad, pupuk daun 1/4 dosis bisa jadi alternatif.

Bila tillandsia sudah tumbuh sehat dan prima, tinggal mempercantik. Supaya tampil elok, tempelkan di atas potongan kayu, kulit kayu, pakis, kerang, atau keranjang. Tekstur kulit pinus yang kasar membuat akar mudah mencengkeram. Lagipula kulit kayu pinus tahan lama sehingga tak perlu sering ganti sehingga pot kulit pinus cocok digunakan. Wadah lain yang juga nyaman untuk tillandsia ialah batu, kerang, atau pot. Itu biasanya untuk mewadahi tanaman udara berdaun panjang dan melengkung. Di nurseri dr Purbo Djojokusumo di Bogor ada T. cyanea sedang berbunga dalam pot berendeng dengan T. ionantha di pot gantung. Dengan perawatan prima tanaman udara siap memanjakan mata
http://www.trubus-online.co.id

Selamatkan Pepaya dari Cendawan

Pasokan pepaya dari Bogor ke Jakarta terhenti lantaran banyak kebun hancur teserang cendawan. Tatang Halim, pemilik toko buah Golden Agro di Jakarta Utara, berulangkali berteriak kepada 5 pemasok pepaya dari Bogor untuk kembali memasok [I]Carica papaya[/I] itu. Maklum, selama 2 tahun Tatang merasakan manisnya berniaga pepaya.

Menghilang karena serangan cendawan

Toh, di tengah gempuran hama dan penyakit itu muncul kabar baik. Sebanyak 700 kg pepaya red lady diangkut dari Dramaga menuju ke Kota Bogor, Serpong (Tangerang), Kebonjeruk, dan Kelapagading (Jakarta). Menurut Wu Chiung Feng, ahli pemasaran dari Misi Teknik Taiwan, pepaya itu berasal dari 2.000 tanaman berumur 4-9 bulan. Sudah 3 bulan mereka rutin memanen dan memasarkan ke Bogor. Awal Februari itu mereka mulai mengirim ke Ranch Market.

Tangkal Cendawan dan Bakteri ala Taiwan:

Semprotkan campuran fungisida sistemik Manzate 82 WP dan Curzate 8/6 WP dengan dosis masing-masing 2 g per liter saat buah masih pentil.

Ulangi penyemprotan 10 hari kemudian dengan mengganti Curzate 8/6 WP dengan bakterisida Kocide 3000. Artinya, campuran menjadi Manzate 82 WP dan Kocide 3000 dengan dosis serupa. Berikutnya lakukan penyemprotan 2 campuran itu bergantian setiap 10 hari sekali atau bila terjadi serangan.

Hentikan penyemprotan 2 resep itu 2 minggu sebelum pepaya dipanen. Ganti ramuan itu dengan bubur burdo. Yaitu fungisida kontak yang juga bersifat bakterisida dan gampang dibuat. Caranya 5 g CaO dan 5 g CuSO4 dicampur pada seliter air dan semprotkan pada semua bagian tanaman

Pangkas Pupuk Berlipat Produksi

Wildan Mustofa, pekebun kentang di Pangalengan, Bandung, menuai panen kentang 28 ton dari biasanya hanya 25 ton. Anehnya, itu terjadi bukan lantaran penambahan pupuk, malah penyubur itu dikurangi 30%. Selama penanaman, Wildan hanya memberikan 800 kg campuran Urea, SP36, KCl, dan ZA senilai Rp2-juta. Biasanya ia menghabiskan 1.500 kg campuran pupuk tersebut senilai Rp3,75-juta. Pengurangan pupuk kimia itu diimbangi dengan pemanfaatan 200 kg pupuk organik. Harga beli pupuk organik Rp5.500 per kg. Berarti Wildan menghemat Rp650.000. Hasil itu stabil meski ia mengulanginya hingga 6 kali berturut-turut. Wildan memperoleh tambahan pendapatan Rp13,5-juta hasil penjualan 3 ton kentang. Setelah itu, Wildan memperluas penggunaan pupuk organik di lahan 15 ha. Produksi rata-rata juga 28 ton/ha.

Kultur bakteri Aspergilus

Pupuk hayati terdiri atas inokulum mikroba yang mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia konvensional oleh tanaman. Mikroba yang digunakan mampu hidup bersimbiosis dengan tanaman inang. Keuntungan diperoleh oleh kedua pihak, tanaman inang mendapatkan tambahan unsur hara, sedangkan mikroba mendapatkan bahan organik untuk aktivitas dan pertumbuhannya. Mikroba itu antara lain [I]Azospirillum lipoverum[/I] bakteri penambat nitrogen bebas. Ia bekerja meningkatkan jumlah serabut akar dengan cara menginduksi konsentrasi fitohormon asam indol asetat (AIA) dan asam indol butirat (AIB) bebas di daerah perakaran. Azotobacter beijerinckii bakteri pemantap struktur tanah dan penambat nitrogen bebas.

Bakteri lain, Aeromonas punctata memantapkan struktur tanah dan melarutkan fosfat. Bakteri itu menghasilkan enzim fosfatase, asam-asam organik, dan polisakarida. Senyawa-senyawa itu membebaskan unsur fosfor dari pengikatnya sehingga jumlah yang diserap tanaman meningkat. Kelarutan kalium juga meningkat sehingga produktivitas kentang meningkat. Fosfat unsur hara makro penting bagi pertumbuhan akar halus dan rambut akar, memperkuat akar agar tanaman tidak mudah rebah, memperbaiki kualitas tanaman, pembentukan bunga, buah, dan biji, serta memperkuat daya tahan terhadap penyakit. Sayang, “Tanaman hanya memanfaatkan fosfat sebesar 10—30% dari pupuk yang diberikan. Itu artinya 70—90% pupuk tetap berada di dalam tanah. Namun, dengan pupuk hayati yang kaya dengan pelarut fosfat, gejala itu bisa diatasi. Pemupukan pun bisa lebih efisien dan tidak merusak stuktur tanah. Justru hasil panen meningkat.

Rabu, 27 April 2011

Asas Pembinaan Kolam Ternakan

Dalam merancang pembinaan sebuah kolam tanah khususnya ikan air tawar ramai penternak tidak mendapat maklumat yang betul, keliru dan kadang kala bersifat tamak. Ini antara factor menyebabkan fenomena kolam terbiar. Beberapa perkara asas berkenaan kolam haruslah diketahui oleh penternak dalam merancang pembinaannya.


Jenis tanah yang sesuai adalah faktor penting dalam pembinaan kolam tanah. Antaranya

1) Kesesuaian tanah
- Mempunyai daya takungan. Dalam bahasa mudah tanah tersebut dapat menakung air. Ini amat penting bagi memastikan kolam sentiasa berisi dengan air. Kebiasaannya tanah liat menjadi pilihan utama kerana daya takungan air yang tinggi. Tanah liat jenis berpasir antara jenis tanah terbaik dan sesuai bagi kolam tanah khusus ternakan ikan air tawar.

2) Sumber air
- Sumber air yang bersih dan cukup penting dalam pengurusan sebuah kolam ternakan. Air sungai dan sumber air bawah tanah antara bekalan air yang biasa digunakan. Sumber air bawah tanah sekurang² perlu dirawat terlebih dahulu kerana kandungannya yang tidak berapa ‘mesra' dengan ternakan. Air sungai dengan sistem pengaliran yang sesuai merupakan sumber air lebih ekonomi berbanding air bawah tanah.

- Kegunaan air berbeza mengikut spesis ternakan diusahakan. Ada spesis ternakan yang memerlukan air yang banyak bagi menampung keperluan oksigen dan keseimbangan air. Namun terdapat sistem sokongan seperti blowerpaddle wheel bagi mengatasi masalah ini.


Sistem aliran air menggunakan tekanan graviti ke dalam kolam dari anak sungai

1) Rekabentuk kolam

- Sebuah kolam haruslah berkonsep seperti sebuah sungai, di mana terdapat aliran air masuk dan air keluar. Ini penting bagi memastikan keseimbangan air kolam. Ini penting dalam sistem pengurusan sebuah kolam ternakan, ramai penternak tidak mendapat maklumat betul mengenai perkara ini.

- Ketiadaan saluran air keluar bagi sesebuah kolam ternakan antara kesilapan utama semasa pembinaan kolam ternakan oleh perternak. Pertambahan kos bagi mengering sebuah kolam menjadikan ianya tidak ekonomi kepada penternak.

- Rekabentuk dasar sebuah kolam memainkan peranan penting dalam pengurusan sebuah kolam tanah. Dasar kolam yang rata dan mempunyai sudut kecondongan bagi pengaliran air keluar ada penting terutamanya semasa proses menuai hasil ternakan.

- Bagi kolam yang luas, ruang jalan ladang perlu disediakan di atas tebing kolam bagi melancarkan kerja pemberian makanan dan penuaian hasil ternakan.

2) Lokasi

- Seperti bidang perniagaan, pembinaan kolam ternakan ditentukan oleh faktor penting iaitu lokasi. Elakkan kolam dibina di kawasan yang dilanda banjir , kebanyakan tanah yang sesuai bagi pembinaan kolam ternakan kebiasaannya terletak di kawasan yang ditengelami banjir seperti tanah rendah dan tepi sungai. Perubahan cuaca dunia yang tidak menentu sekarang memburukkan lagi keadaan.

- Jenis tanah yang sesuai, sumber air dan rekabentuk kolam serta keluasan kolam adalah gabungan faktor lokasi. Tidak semuanya tanah sesuai untuk dibina kolam contoh, sekiranya terdapat tanah yang sesuai untuk pembinaan kolam namun sumber air terhad adalah halangan utama.

3) Kemudahan asas

- Jalan ladang, elektrik dan bekalan air ialah kreatia yang perlu diambil kira dalam pembinaan

kolam terutamanya mempermudahkan pengurusan ternakan.

Jenis-jenis Kolam Pembesaran Ikan Air Tawar

Ada beberapa jenis kolam yang dapat digunakan sebagai pembesaran ikan sesuai dengan karakter ikan yang akan kita budidayakan, diantaranya;

Kolam Air Tenang (KAT)
Kolam ini dibuat di permukaan tanah, berlahan luas (lebih dari 100m2), dan umumnya berpematang tanah. Debit air dalam KAT kecil sehingga kondisi airnya tidak deras atau tenang.

Kolam Air Tenang terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

a) Pematang, berfungsi sebagai penahan air sehingga harus kuat dan kokoh.

b) Pintu Pemasukan, berfungsi sebagai lubang untuk mengalirkan air.

c) Pintu Pembuangan, berfungsi untukmengeluarkan air saat pengeringan.

Bagian lain dari KAT adalah kemalir dan kobakan, yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan dan tempat penangkapan ikan saat panen.

Dalam suatu lokasi, KAT dapat berupa satu atau puluhan kolam dan perkolaman. Sebuah perkolaman memiliki tiga bagian utama, yaitu saluran pemasukan, saluran pembuangan, dan kolamnya sendiri. Saluran pemasukan berhubungan langsung dengan sumber air. Saluran pembuangan berhubungan langsung dengan sumber air lain atau sumber air yang sama.


Kolam Air Deras (KAD)
Kolam ini dibuat dipermukaan tanah berlahan sempit (kurang dari 50m2), berpematang tembok atau beton sehingga KAD akan kuat dan kokoh. Berbeda dengan KAT, KAD ini debit airnya lebih besar mencapai lbih dari 20 liter/detik, sehingga airnya deras seperti aliran sungai.

Tujuan dari besarnya debit air pada KAD adalah untuk menyuplai oksigen dalam jumlah besar. Dengan oksigen yang tinggi, ikan-ikan dapat bernapas dengan bebas, hidup dengan baik dan meningkatkan nafsu makan yang tinggi. Selain itu dengan debit air yang deras dapat membuang kotoran seperti lumpur, sisa pakan, kotoran ikan sehingga kualitas air didalam KAD tetap baik.

Dengan berlahan sempit, KAD ini dapat memelihara ikan dengan kepadatan tinggi dan dapat menghasilkan ikan konsumsi.

Keramba Jaring Apung (KJA)
Keramba Jaring Apung (KJA) adalah tempat pemeliharaan ikan yang dibuat di permukaan air, dibatasi dengan jaring, dan terapung dipermukaan. Ciri lain dari kolam ini adalah terdapat saung/rumah jaga dibagian tengahnya.

Umumnya KJA ini ada didaerah perairan yang luas seperti waduk, danau dan laut. Beberapa waduk yang terkenal denan KJA nya adalah waduk Cirata, Saguling dan Jatiluhur. Setiap kelompok KJA terdiri dari 4 kolam dan setiap kolam berlapis dua. Pada seluruh areal KJA terkadang diberi jaring lagi yang lebih besar. KJA memiliki 8 bagian yaitu kerangka, pelampung, jembatan, jangkar, jaring, rumah jaga dan gudang.

Kolam Terpal
Kolam ini terbuat dari terpal yang biasanya khusus untuk pembuatan atap berbagai bangunan. Kolam terpal ini memang tidak sekokoh kolam tembok namun sudah bisa untuk media pembesaran ikan air tawar.

Kolam terpal dapat dibuat di pekarangan rumah sehingga cocok untuk usaha budidaya ikan air tawar skala rumah tangga.
Kolam terpal bisa dibuat hanya beberapa meter saja sesuai dengan ukuran dan kondisi pekarangan. Bisa dibuat dengan ukuran panjang 3m, lebar 1m, dan tinggi 1m atau bias juga dibuat lebih luas lagi, misalnya dengan ukuran panjang 5m, lebar 2m, dan tinggi 1m. Kelebihan kolam terpal adalah biaya pembuatannya tidak semahal biaya pembuatan kolam tembok.


Sumber:
http://www.empangraddina.com/kolam-ikan-air-tawar/

Rahasia Membuat Kolam Ikan Hias

Foto: Corbis
MENGHADIRKAN kolam ikan di pekarangan menjadi salah satu cara jitu untuk memunculkan hawa sejuk di sekitar hunian. Tak perlu dana besar untuk membuat "rumah" bagi hewan air itu.

Gemericik air akan membuat suasana rumah dan pekarangan yang gersang menjadi lebih sejuk dan dingin. Apalagi jika kolam itu berisi ikan-ikan cantik beraneka warna. Kepenatan Anda akan hilang seketika. Air memang dipercaya membawa unsur kedamaian serta ketenangan. Air juga bisa menjadi terapi pikiran dan jiwa.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak sulit bagi Anda membuat kolam ikan sendiri. Anda tidak perlu membayar mahal untuk mendatangkan ahlinya. Cukup dengan desain simpel dan Anda tinggal menyuruh tukang kepercayaan Anda untuk membangunnya.

Tahap pertama pembangunan kolam taman adalah dengan merencanakan lokasi. Pilih tempat yang sesuai dengan interior hunian, sehingga kolam bisa terlihat bahkan gemericik airnya terdengar sampai ke dalam rumah. Perhatikan pula ketersediaan sinar matahari terhadap tumbuhan air. Aksesibilitas pada pasokan air dan listrik juga jangan diabaikan bila kolam Anda memerlukan pompa, lampu, dan aksesori lainnya. Menurut arsitek lanskap Diana Ambadar, penentuan lokasi kolam disesuaikan dengan tujuan serta kebutuhan pembuatannya.

Setelah itu, tentukan metode pembuatannya. Apakah Anda akan menggunakan beton sebagai bahan dasar kolam? Kolam dari bahan dasar beton memang tahan lama. Namun, bila tidak tahu bagaimana mencampuradukkan "adonan" beton dengan tepat, kolam tersebut nanti malah akan retak dan pecah-pecah. "Kolam dari beton hanya bisa dikerjakan oleh ahlinya," ujar Diana.

Ukuran kolam tidak perlu dipermasalahkan. Kolam kecil juga bisa jadi secantik kolam besar. Hanya, perhatikan bila Anda ingin mengisi kolam tersebut dengan ikan.

"Bagi pencinta ikan koi, sebaiknya memiliki kolam yang cenderung luas. Perhatikan juga kedalamannya. Jangan sampai terlalu dangkal karena bisa-bisa saat hujan, air kolam menjadi penuh dan ikan Anda meluncur ke luar. Belum lagi ancaman dari predator seperti kucing," papar Diana.

Anda boleh memasang keramik atau batu alam sebagai pelapis dinding kolam. Namun, kata Diana, dua material tersebut berpotensi menjadi tempat tumbuh lumut apabila tidak dijaga dan dirawat secara baik. "Lumut yang tebal membuat kolam jadi terlihat hijau keruh. Belum lagi nyamuk akan senang bertelur di situ," kata Diana.

Bila dana Anda terbatas, detail kolam tidak perlu terlalu rumit. Agar tetap terlihat cantik, Anda bisa menambahkan hiasan air mancur atau water fountain. Water fountain akan menambah daya tarik kolam. Selain itu, air yang diputar terus-menerus oleh mesin penggerak air akan mengganti oksigen yang berguna bagi kelangsungan hidup ikan yang ada di dalamnya.

Menurut ahli pembuat kolam ikan hias dan taman, Usup Supriatna, Sisa lahan 2 x 3 meter saja sudah bisa dibuat kolam hias. "Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan jika ingin membuat kolam ikan. Aspek pertama adalah aliran air pembuangannya. Lokasi kolam sebisa mungkin dekat dengan sumber air," kata Usup.

"Sebaiknya aliran pembuangan air kolam dibuat di dasar kolam, dengan tutupan yang mudah dibuka dan tutup kembali. Tutupan ini bisa menggunakan karet atau besi yang tidak mudah berkarat. Fungsinya agar ketika dibersihkan air dan kotoran dapat terbuang secara baik," tambahnya.

Pria kelahiran Bandung ini juga menyarankan bahan pembuat kolam sebaiknya semen atau batu yang padat sehingga mudah dibersihkan dan terkena sinar matahari secara langsung. Aspek-aspek tersebut sangat diperlukan agar kebersihan kolam ikan tetap terjaga dan tidak menciptakan kelembaban yang berlebihan di sekitar kolam. Senada dengan Diana, Usup juga menyarankan pembuatan kolam dengan bahan semen hendaknya menggunakan jasa orang yang memang mengerti bagaimana membangun sebuah kolam taman.

Kolam ikan yang indah tak selalu memerlukan dana mahal. Dengan Rp1.000.000-an, Anda sudah bisa memiliki kolam dengan konsep standar. Namun, bila ingin menggunakan relief serta water fountain, setidaknya Anda harus menyediakan dana minimal Rp3 juta.

Tambak Bandeng Panen 50 Hari

Tambak bandeng di pesisir utara Cirebon sudah rusak, miskin hara. Kondisi itu menyebabkan petambak bandeng tidak mungkin mendapat hasil tinggi. Bahkan ada petambak kawakan bilang, beternak bandeng di pesisir utara Cirebon hanya buang uang dan tenaga. Itu memang dirasakan Muhidin, petambak bandeng di Cirebon. Selama 31 tahun bergelut dengan ikan bermulut mungil itu, tak pernah ia meraup untung besar. Kalau tidak rugi, paling pas-pasan.

Tanpa pelet, panen 50 hari

Kondisi itu berubah sejak Muhidin menerapkan teknologi sederhana. Mula-mula ia mengeringkan kolam lalu menaburkan cacahan 20 gedebong pisang. Menurut Junaedi gedebong pisang kaya unsur fosfor organik yang tidak merusak tanah kolam. Karena tanah tetap gembur, unsur hara di dalam kolam mudah diserap tanaman yang menjadi makanan bandeng yaitu klekap. Penggunaan gedebong cukup 1 kali dalam setahun atau 5 periode. Setelah itu kolam dengan kedalaman 60-80 cm (dasar kolam menyerupai punggung kura-kura) itu diisi air hingga macak-macak. Jangan lupa menyaring air agar tidak banyak predator masuk. Gunakan racun jika terlihat banyak predator. Tiga hari kemudian isi air hingga ketinggian 40-60 cm. Terlalu dalam, sinar matahari yang dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis tidak bisa masuk ke dasar kolam.

Muhidin masih menambahkan 1 liter probiotik untuk meningkatkan kesuburan kolam. Probiotik yang berisi mikroba itu dicampurkan ke dalam 50 liter air, lalu disebar merata ke seluruh kolam. Biarkan kolam selama 3 hari sebelum bibit bandeng ditebar. Bibit yang digunakan berukuran 2,5-3 cm dengan padat penebaran 3.000 ekor. "Idealnya bibit berukuran 5 cm supaya lebih kuat. Tapi karena ketersediaan terbatas, bibit ukuran lebih kecil pun diambil," tutur Muhidin. Tiga pekan berselang Muhidin kembali menambahkan suplemen yang berasal dari ekstrak kotoran walet, sayur-sayuran, dan buah-buahan, serta ikan. Dosisnya sama, 1 liter untuk kolam seluas 4.000 m2. Tujuannya mengantisipasi ketersediaan pakan yang berkurang setelah bandeng tumbuh besar. Suplemen ini boleh digunakan, boleh juga tidak jika klekap yang tumbuh bisa mencukupi kebutuhan ikan.

Meski tanpa pelet, pertumbuhan bandeng luar biasa cepat. Umur 50 hari bandeng sudah besar-besar: sekilo isi 10 ekor. Saat itu juga Muhidin dan Fuji, istrinya, melakukan pemanenan. Padahal biasanya dengan budidaya konvensional dibutuhkan waktu 5-6 bulan untuk mencapai ukuran sama. Itu pula yang Trubus saksikan ketika akhir Desember 2008 berkunjung ke kolam pembesaran milik Muhidin. Puluhan bandeng berumur 43 hari yang diambil sebagai sampel rata-rata berbobot 10-12 ekor/kg. Pertumbuhan cepat karena klekap subur sehingga ketersediaan pakan melimpah. Selain tumbuh supercepat, tingkat kelulusan hidup juga meningkat drastis dari 70% menjadi 98%. Itu lantaran gedebong pisang dan probiotik menstabilkan salinitas dan pH air.

Agar Buah Naga Manis dan Besar

Pemupukan tepat tingkatkan kemanisan
Sebanyak 2.000 tiang buah naga di lahan 2,5 ha milik Joko Suseno di Bangka Belitung, hanya menghasilkan buah berbobot maksimal 200 g. Rasanya pun agak hambar, tidak semanis di Thailand. Jenderal Soeyono di Yogyakarta pun mengalami hal itu. Sebanyak 240 pot beton berisi masing-masing 3 batang polyrhizus yang ditanam di tepi jalan penghubung Yogyakarta—Solo hingga sekarang hanya berbunga tapi tak menjadi buah.

Menurut Vincent Edi Yasin, pekebun buah naga di Jombang, Jawa Timur, jangan buru-buru menebang dan mengganti buah naga H. polyrhizus dengan superred H. costaricensis. Itu karena tak semua orang gagal mengebunkan polyrhizus. Vincent sudah 8 tahun memanen 21—23 ton polyrhizus/musim dari 9.000 tanaman dan memasarkannya ke pasar swalayan. Berdasarkan pengalaman Daniel Kristanto—pengelola kebun Vincent—bunga banyak rontok dan tak menjadi buah karena sulur terlalu banyak memunculkan bunga. "Bila 1 sulur ada 12 kuntum, maka energi dari sulur tidak cukup," katanya. Daniel mengatasinya dengan menyeleksi bunga. Ia hanya menyisakan 1—3 bunga pada setiap sulur. Bunga hanya disisakan 1 kuntum bila ingin memanen buah di atas 600 g. Bila ingin menghasilkan buah isi 2—3 buah/kg, sisakan 3 kuntum. Jarak antarkuntum minimal 20 cm. Tak perlu khawatir bunga rontok, karena bila rontok segera muncul bunga baru. Panjang sulur juga dipertahankan sepanjang 80—100 cm.

Untuk memperbaiki rasa yang kurang manis, Daniel melakukan pemupukan tepat. Pada peralihan fase vegetatif ke generatif-ditandai munculnya bakal bunga-berikan pupuk akar berkadar fosfor (P) dan kalium (K) tinggi. Daniel memberikan Urea, SP36, dan KCl dengan perbandingan 1:4:3 berdosis 16 g per tanaman. Pupuk itu diberikan 2 bulan sekali. Cara lain, pada saat bunga muncul, Daniel memberikan mono kalium fosfat (MKP) berdosis 40 g yang dilarutkan dalam 15 liter air. Larutan itu disemprotkan pada cabang produktif dan buah. Senyawa itu juga merupakan sumber P dan K dengan kadar masing-masing 22,8% dan 28,7%. MKP jauh lebih mudah diserap tanaman ketimbang KCl dan SP36. Pada saat pentil—setelah bunga layu—semprot dengan larutan giberelin 50 ppm pada pentil buah. Caranya dengan melarutkan giberelin serbuk 10% sebanyak 1 g dalam 2 liter air. Tambahkan pula boron dengan konsentrasi 3 g/15 liter air. Boron yang digunakan berasal dari diboron trioksida (B2O3) berkadar 48%. Perlakuan sama juga diberikan saat buah seukuran telur. Pengalaman Daniel, teknik itu mendongkrak tingkat kemanisan buah naga yang semula hanya 13—14o briks menjadi 16o briks.