Minggu, 28 Agustus 2011

TIPS Memilih Bibit Jenmanii

Hal yang harus diperhatikan dalam membeli bibit Jenmanii adalah usahakan untuk melihat induknya. Dengan tahu indukannya, meski tidak ada jaminan dari penjual kalau bibitannya nanti seperti induknya, sedikit-banyak kita bisa tenang.

Yang penting penjual atau nursery bisa memberi jaminan bahwa bibitannya berasal dari indukan A, sehingga sebagai pembeli kita merasa lega. Paling tidak, kalau pun terjadi penyimpangan, tidak terlalu jauh menyimpang dari induknya.

Induk yang bagus memang belum tentu menghasilkan anakan yang bagus semua, tapi pada umumnya kebanyakan bibitan yang dihasilkan bagus. Sebaliknya kalau induknya kurang bagus, bisa dipastikan anakannya banyak yang kurang bagus. Karena itu mengingat harga bibit cukup mahal, sebaiknya belilah bibit yang tahu silsilah induknya.

Bagaimana kalau tidak bisa melihat indukannya, karena selama ini banyak pedagang yang menjual bibitan bukan dari hasil dari indukannya sendiri melainkan dari orang lain?

Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan, yakni:

1. Daun tebal
Daun tebal umumnya dihasilkan dari induk yang bagus, contohnya Cobra, Sawi, Pagoda, Piton, Entong, Daun Nangka dan sebagainya. Kalaupun saat dewasa tidak memiliki karakter, jenmanii berdaun tebal masih memiliki nilai ekonomis tinggi.

2. Serat menonjol
Serat harus menonjol. Pada bibitan tiga empat daun, biasanya serat daun sudah nampak. Semakin besar, semakin jelas pula seratnya. Karena serat merupakan salah satu tanda jenmanii berkualitas, maka jenmanii berserat menonjol memiliki nilai ekonomis tinggi.

3. Daun lebar
Pilih daun yang lebar, atau bibitan yang berdaun lebar. Karena kemungkinan besar saat dewasa akan memiliki karakter, entah jadi mangkuk, sweta atau lainnya. Tapi tidak berarti daun agak memanjang itu jelek. Maklum, jenmanii seringkali terjadi mutasi saat memasuki usia dewasa. Maka bisa jadi pula, jenmani yang bentuk daunnya jelek berubah menjadi jenmanii yang berkarakter seperti jaipong, golok atau lainnya. Nah lo.

Sabtu, 27 Agustus 2011

TANAMAN HIAS Kelompok Dracaena


Dracaena merupakan tananan daerah tropis. Di Indonesia beberapa jenis dracaena masih dianggap tanaman liar/tanaman pekarangan yang kondisinya kurang terpelihara sehingga tidak terlihat keidahannya. Di Inggris maupun Amerika, dracaena mulai menjadi tanaman hias yang digemari. Dracaena banyak digunakan untuk menghiasi rumah model kontemporer maupun model hi-tech. Namun sebenarnya tanaman ini sudah dikenal sejak jaman Victoria.
Tips:
Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 55 FCahaya ternaungi, D. terminalis membutuhkan cahaya yang banyakJaga media tetap lembabPengkabutan secara teraturPenggantian media 2 tahun sekali
Perbanyakan dengan stek batang, atau pun penanaman mahkota.
Tipe:
  • Dracaena deremensis, pertumbuhan lambat, tinggi tanaman bisa mencapai 4 kaki. Varietas Janet Craig warna daun keseluruhan hijau tua dengan garis-garis vertikal, Bausei mempunyai dua garis putih lebar di bagian tengah, Warnecki, dikelilingi pita putih  di bagian tepi daun. Varietas Green StripeWhite Stripe dan Yellow Stripe mempunyai garis-garis tepi warna hijau, putih maupun kuning. Varietas Compacta mempunyai bentuk yang padat sehingga cocok untuk ruangan berukuran kecil.
  • D. marginata, jenis ini daapat mencapai ketinggian hingga 10 kaki, daun berbentuk kecil, panjang.  Species dasar memiliki daun waarna hijau dengan tepi merah. Varietas Tricolor mempunyai 3 warna yaitu kuning, hijau dan merah sehingga menghasilkan efek hijau keemasan. Varietas Colorama mempunyai pita tepi warna merah yang dominan sehingga secara keseluruhan tampak kemerahan.
  • D. draco = Dragon Tree, termasuk kelompok dracaena yang besar, namun bila ditanam tingginya hanya mencapai 4 kaki. Daun berwarna hijau, dengan tepi merah bila memperoleh cahaya yang cukup. Pada daun yang sudah tua, daun akan melengkung ke arah bawah.
  • D. sanderiana = Ribbon Plant, daun berwarna hijau keabuan, tidak terlalu menyebar, ketinggian maksimum 2-3 kaki. VarietasBoriquensis mempunyai tepi daun warna hijau muda.
  • D. reflexa = Plomele reflexa, tanaman ini mempunyai batang yang lemah dan agak sulit tumbuh, membutuhkan kelembaban udara tinggi, tipe Variegata mempunyai tepi daun kuning.
  • D. godseffiana, mempunyai bentuk yang berbeda dengan dracaena yang lain, jenis ini berbentuk semak dengan bentuk daun oval. Tanaman ini mempunyai banyak cabang, tinggi tanaman bisa mencapai 2 kaki. Daun memiliki bintik-bintik dengan berbagai warna, varietas Florida Beauty  mempunyai bintik krem yang cukup banyak sehingga warna daunnya lebih terlihat krem daripada hijau.
  • D. fragrans, tanaman yang terlihat solid ini pada bagian ujung atas memiliki kumpulan daun mengkilat yang berbentuk mahkota, daun lebar dengan panjang daun sekitar 4 inci. Varietas Lindenii dan Victoria mempunyai warna tepi daun hijau, tengah kuning.

Tips Membeli Anthurium



Anthurium punya banyak ragam, jenis, nama populer, selain nama-nama lokal dan ukuran bermacam-macam. Misalnya saja, jangan sampai Anda membeli anthurium indukan setingi satu meter dengan bentangan 1,5 meter, jika rumah Anda sempit. Atau, hanya karena murah, Anda membeli bibit yang membutuhkan waktu lama dan kesabaran untuk merawatnya. Orang lain menyebut Anthurium golok, tapi Anda menyebut pedang, atau tombak. Anda menyebut ular kobra, tapi orang lain menganggapnya berbentuk ular sanca. Pusing kan?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika tidak ingin sesat di jalan:
Tanaman anthurium banyak jenis dan ragamnya. Demikian juga sosok atau ukurannya. Ada yang kecil ada yang besar. Tentukan dulu ukuran anthurium jenis yang ingin Anda belidengan menyesesuaikan tempat yang Anda miliki. Jangan sampai Anda membeli anthurium indukan setingi satu meter dengan bentangan 1,5 meter, jika rumah Anda sempit.
Anthurium memiliki banyak nama, termasuk memiliki nama-nama yang populer. Jangan hanya membeli nama. Ingat, yang Anda beli adalah tanaman. Jadi belilah hanya tanaman yang sehat, yang menurut hati nurani Anda bagus, apa pun jenis anthuriumnya. Nama besar tapi anthurium tersebut tidak sehat, tidak berarti apa-apa.
Tanaman anthurium banyak menggunakan nama-nama lokal yang umumnya sekadar menunjukkan bentuk yang menyerupai sesuatu. Terus terang, hal seperti ini bisa sangat subyektif. Orang lain menyebut Anthurium golok, mungkin saja Anda menyebut pedang, atau tombak. Anda menyebut bentuknya seperti ular kobra, tapi orang lain mungkin menganggapnya berbentuk ular sanca.
Anthurium termasuk tanaman yang membutuhkan waktu lama dalam pertumbuhannya, sejak dari bibit sampai menjadi tanaman yang sedap dilihat. Jangan hanya karena murah, Anda membeli bibit anthurium, apalagi yang masih dalam bentuk kecambah. Dibutuhkan waktu lama dan kesabaran untuk merawatnya. Anda harus menimbang kemampuan tersebut. Betapapun, kalau Anda mantap, dan ada uang, belisaja tanaman dewasa. Tanaman dewasa umumnya sudah enak dilihat: tumbuh kompak, subur, kuat dan bisa langsung dipajang (atau bahkan bisa langsung dijual lagi, jika ada untung).
Anthurium punya banyak ragam..Beli hanya di nursery langganan yang terpercaya, untuk menjamin Anda membeli tanaman yang bagus. Atau jika Anda memburu anthurium jenis tertentu, Anda tidak tertipu.. Sedikitnya, kalau salah, Anda bisa komplain.
Jangan malu bertanya tentang segala sesuatunya, seperti cara perawatan, pemupukan dan lain sebagainya. Malu bertanya sesat di jalan. Nursery terpercaya adalah nursery yang bisa dan siap menjawab setiap pertanyaan Anda.

Kamis, 25 Agustus 2011

TANAMAN HIAS Dianthus (Carnation = Anyelir)

Tanaman ini dapat dikembangbiakkan dengan biji. Anyelir lebih banyak digunakan sebagai tanaman taman/ tanaman bedengan dibandingkan sebagai tanaman ruangan. Tanaman ini tidak bisa bertahan lama, namun mereka cepat sekali berkembang. Dianthus memiliki bunga beraneka warna, yang  merupakan daya tarik untuk ditanam.
Tipe:
  • Dianthus chinensis, salah satu hibrida yang dikenal juga dengan nama Annual Pink
  • D. caryphyllus, hibrida ini memiliki bunga ganda yang berukuran lebih besar dibanding jenis sebelumnya.
Tips:
  • Membutuhkan kondisi dingin, suhu 50-60 F
  • Sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung pada tengah hari
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Setelah berbunga sebaiknya tanaman dicabut untuk diganti dengan tanaman yang baru
  • Perbanyakan dengan biji

Memilih Pot untuk Anthurium Anda

Anthurium sangat pantas dan cocok ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant) dibanding ditanam di tanah atau di kebun. Sebagai tanaman pot, kita punya keuntungan khusus. Tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya, sesuai keinginan kita. Penempatan tanaman di pot yang pas, niscaya juga akan meningkatkan penampilananthurium. Wajar, jika penanaman di pot tidak boleh dianggap sepele.

Dengan kata lain, pot tidak boleh dianggap sekadar wadah untuk menampung media dan menaruh tanaman. Persisnya, pot harus dianggap sebagai elemen penting agar tanaman enak dipandang mata.

Jenis Pot: Ada banyak pilihan pot, Masing-masing ada segi plus-minusnya.

Pot plastik. Lebih awet, ringan, dan harga relatif lebih murah. Mudah diperoleh. Warna, bentuk dan ukuran beragam. Itu keuntungannya. Minusnya, pot plastik tidak memiliki pori-pori yang menjamin air dapat tetap meremebes keluar jika terlalu jenuh. Hal itu membuat aliran udarta dalam media tanam juga jadi kurang lancer. Efeknya, suhu dalam pot gampang naik sehingga bisa mengganggu kesehatan anthurium.

Pot porselen atau tembikar. Harga relatif lebih mahal. Tidak mudah diangkat, karena berat. Pot ini juga tak memiliki pori-pori di dindingnya. Keuntungannya, pot keramik beragam, dari yang polos sampai yang bercorak. Suka tidak suka, anthurium akan tambah berwibawa ditaruh di pot keramik.

Pot semen. Pot semen kaya akan bentuk dan biasanya diberiornament seperti pecahan kaca, kulit kerang atau kerikil. Dinding berpori-pori, sehingga jika air berlebih bisa keluar. Repotnya, bobotnya biasanya berat. Dibutuhkan beberapa orang untuk mengangkatnya.

Pot tanah liat. Dindingnya berpori-pori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Kelebihan lain, pot tanah liat tidak berat dan harganya relatif lebih murah. Celakanya, pot tanah liat sangat rentan, dan mudah pecah. Salah-salah angkat, pot pecah, media tanam berantakan dan tanaman rusak.

Memilih Pot yang Proporsional:
Rumus yang harus kita pegang dalam memilih pot untukanthurium adalah proporsionil agar tanaman enak dilihat. Tentu sangat tidak porporsional dan kurang estetis, jika anthurium yang tinggi daunnya mencapai 1 meter, ditanam dalam pot berdiameter 40 cm. Atau sebaliknya, sangat tidak pantas, anthurium yang panjang daunnya ‘hanya’ 30 cm, ditempatkan di pot berdiameter 45 cm.

Ada jenis anthurium yang keunggulannya terletak pada bentangan daun-daunnya yang mengembang seperti sayap burung. Untuk anthurium jenis ini, seyogyanya gunakan rumus sbb: Jika diameter bentangannya mencapai 1 meter, pilih diameter pot yang berukuran lebih kecil sekitar 20 persen dari bentangan daun tersebut. Jadi pot yang pas, adalah yang berdiameter 80 cm. Jika bentangan daunnya hanya 60 cm saja, maka gunakan pot berdiameter 35 atau 40 cm. Begitu seterusnya.

Untuk jenis-jenis anthurium tertentu, pot yang simetris dan proporsional saja belum cukup. Misalnya pada anthurium yang memiliki daun berjurai ke bawah seperti anthurium vetchii, kita masih harus menambah pilar di bawah pot, untuk memberi efek ekslusif pada sang anthurium.

Secara umum, untuk anthurium yang memiliki sosok gagah, akan lebih terlihat mempesona kalau ditaruh di pot dengan stegger pilar di bawahnya. Kesannya ekslusif.

Rabu, 24 Agustus 2011

Mahkota Dewa, Tanaman Penakluk Kanker

Dunia tanaman obat kini kedatangan pendatang baru yang lumayan hebat. Mahkota dewa namanya. Ia bisa membuat penderita penyakit ringan macam gatal-gatal, pegal-pegal, atau flu, hingga penyakit berat seperti kanker dan diabetes,merasakan kesembuhan.

Mengetahui khasiat tumbuhan satu ini, mungkin Anda segera berminat menanamnya. Betapa tidak. Tanaman ini ternyata punya khasiat luar biasa. Ia bisa menyembuhkan gangguan kesehatan dari yang ecek-ecek hingga yang nyaris tak ada harapan sembuh. Kalau cuma pegal-pegal, sehari dua hari bakal hilang. Flu? Wah, itu tugas yang juga bisa dibereskan dalam sehari dua hari.Diabetes pun bakal takluk dalam beberapa bulan.

Bagaimana dengan kanker? Meski butuh waktu bulanan, tanaman ini pun sanggup melawannya sampai titik darah penghabisan. Paling tidak itu berdasarkan pengalaman empiris banyak orang, termasuk yang merasa sembuh dari penyakit pada organ hati atau jantung, hipertensi, rematik, serta asam urat.

Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh teh racik terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.

Itulah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman yang kabarnya berasal dari daratan Papua ini di Jawa Tengah dan Yogyakarta dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu.Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka.

Dari alergi hingga kanker
Sebagian orang mungkin pernah sekadar melihatnya, sebagian lagi mendengar namanya pun tidak pernah. Wajar bila selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa. Apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya. Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi. Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. Beruntung, lama-lama manfaat luar biasa ini bocor ke kalangan awam.

Sekarang, tanaman ini seakan turun dari langit sebagai dewa penyelamat orang sakit. Berbagai kesaksian dikemukakan mereka yang telah merasakan khasiatnya. Dalam buku Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa karya Ning Harmanto, ketua Kerukunan Wanita Tani Bunga Lily, yang menekuni pengobatan dengan mahkota dewa, ada 26 orang yang mengakui keampuhannya atau ditulis berhasil sembuh dari sakitnya berkat mahkota dewa.

Di antara mereka adalah Tuti Ariestyani Winata, yang setelah menjalani operasi pengangkatan kista di rahim, mengalami kemunduran kondisi tubuh. Badannya kurus, perutnya membuncit seperti sedang hamil tua, jari-jari kakinya menggemuk, tekanan darahnya naik-turun, dan Hb-nya sangat rendah.

Beberapa dokter yang dikunjunginya memberikan diagnosis berbeda. Ada yang mendiagnosisnya menderita kanker hati, sirosis hati, dan ada pula yang menyatakan dia menderitahepatitis kronis. Tak kunjung memperoleh kepastian penyakit yang dideritanya, atas saran Ning, Tuti akhirnya mengonsumsi air rebusan daging buah mahkota dewa. Setelah enam bulan, Tuti merasa sembuh dan kondisi tubuhnya membaik kembali.

Selain Tuti, Diana yang berdomisili di Bekasi menyatakan berhasil sembuh dari penyakit kanker di payudara kanannya setelah menjalani operasi dua kali lagi untuk membersihkan kanker di payudara kirinya. Anna Winata di Bogor dan Retno di Bekasi juga merasakan sehat kembali dari sakit kanker rahim berkat mahkota dewa. Ny. Parlan di Balikpapan pun berhasil menormalkan kadar gula darahnya berkat tumbuhan obat ini. Masih banyak lagi contoh keberhasilan yang lain. Sayangnya, yang tidak berhasil tidak pernah terungkap, sehingga tidak bisa diketahui penyakit apa yang tidak mampu dilawan tanaman berbuah merah menyala ini.

Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agentertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamin.

Soal kemampuan melawan penyakit kulit ini Sumastuti sudah membuktikannya. Dari penelitian secara in vitro menggunakan usus halus marmot, diketahui, memang benar daun dan buah mahkota dewa mempunyai efek antihistamin. Artinya, tanaman tersebut secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya sebagai obat gatal-gatal akibat gigitan serangga atau ulat bulu, eksim, dan penyakit lain akibat alergi.

Penelitian lain masih kita tunggu untuk membuktikan khasiat luar biasa seperti yang dirasakan beberapa orang di atas. Namun, cerita dari mulut ke mulut rupanya sudah membuat orang, terutama yang sakit berat dan umumnya hampir putus harapan, percaya. Maka, orang pun mulai beramai-ramai mencari bagian berkhasiat mahkota dewa. Tak sedikit yang mencoba menanamnya di pekarangan rumah. Bahkan, ada yang melihat wabah ini sebagai peluang usaha untuk membudidayakan dan mengolahnya menjadi produk ramuan obat tradisional atau jamu dengan berbagai bentuk.

Dijadikan teh
Menanam mahkota dewa memang bukan perkara sulit. Tumbuhan, yang bisa hidup baik pada ketinggian 10 – 1.000 m dpl., ini bisa ditanam dari biji atau hasil cangkokan. Meski penanamannya bisa di dalam pot atau langsung di tanah, pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Tanaman dari biji biasanya sudah berbuah pada umur 10 – 12 bulan. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat.

Buah inilah bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya. Buah muda berwarna hijau dan yang tua berwarna merah cerah.

Khasiat buah muda dan tua sama saja, jelas Ning. Sayang, senyawa apa yang terkandung dalam bagian-bagian buah, masih belum terungkap secara detil. Cuma, Hutapea dkk. (1999), seperti dikutip Sumastuti, menyatakan, dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.

Ning menulis, dalam keadaan segar, kulit dan daging buah muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam keadaan segar.

Cangkangnya memiliki rasa sepet-sepet pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit dan daging buah. Ia dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati.

Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa muntah-muntah dan lidah mati rasa, tambah Ning. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit.

Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan.

Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Menurut Ning dalam bukunya, batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan meminum airnya.

Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara hentikan dulu. Di samping efek buruk tadi ternyata masih ada efek baik-nya. Psst … kadang-kadang kaum pria ada yang libidonya meningkat, bisik Ning.

Menurut Ning, dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin, bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. Ini merupakan proses pembersihan penyakit, tulis Ning.

Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. Pencampuran dengan tumbuhan obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak enaknya, tutur Ning, yang mengaku sering melayani resep yang ditulis beberapa dokter.

Upaya penyembuhan menggunakan ramuan mahkota dewa, menurut Ning, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak diinginkan bisa muncul.

Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Seperti dikutip Ning, Sumastuti juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.

Yang tak kalah penting, pesan Ning, dalam menggunakan ramuan mahkota dewa kita dianjurkan menyugesti atau menyakinkan diri bahwa ramuan ini manjur, berdoa untuk kesembuhan kita, dan tetap mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan kesehatan kita.@ (I Gede Agung Yudana)

Sumber :
mahkotadewa.com

Selasa, 23 Agustus 2011

Mahkota Dewa “Racun” Irian yang Berkhasiat

Di Indonesia, tanaman mahkota dewa masih belum banyak dikenal sebagai tumbuhan obat-obatan. Sebagian orang malah kerap mengidentikkan tanaman ini dengan daun dewa dan sambung nyawa. Padahal, tanaman ini mengandung kahsiat yang melimpah untuk mengobati berbagai penyakit mematikan di Indonesia.


Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (scheff) boerl, sinonimnya adalah Phaleria macrocarpa warb. Var. wichanii (val) back) ini berasal dari Irian. Tumbuhan berfamili Thymelaeceae ini, dikenal bangsa asing dengan nama The crown of God. Pohonnya diyakini mengeluarkan aura untuk meningkatkan derajat. Makanya, tak heran bila pohon ini dinamai pohon derajat yang tak jarang menjadi tanaman di depan rumah.

Ketinggian pohon ini maksimal mencapai lima meter. Buahnya berwarna merah menyala dan berkulit licin sebesar apel malang kecil. Bunganya harum berwarna putih berbentuk terompet majemuk sebesar bunga cengkih di ketiak daun dan batangnya.

Pengembangbiakan tanaman ini melalui bijinya. Seangkan pemeliharaannya tak rumit, hanya membutuhkan tanah gembur dan air. Pupuk yang digunakan hanya pupuk dasar.

Tanaman ini sudah dikenal khasiatnya di kalangan Keraton Mangkunegara, Surakarta dan Yogyakarta. Khasiatnya adalah mengobati luka dalam sekaligus obat luar seperti diabetes, lever dan pilek. Dari penelitian ilmiah, buah dan daunnya bisa mengatasi alergi seperti biduren, gatal-gatal, bersin-bersin dan sesak napas.

Dalam buku Inventaris tanaman obat Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes disebut bahwa tanaman ini berkhasiat obat anti tumor, obat disentri dan obat sakit kulit.

Mahkota dewa termasuk tanaman obat yang keras dan beracun. Menurut Ning Harmanto, yang aktif mengelola pembuatan obat-obatan tradisional, sebelum diramu, daun atau buahnya lebih baik dikeringkan. Bla dimakan segar, getahnya panas dan melepuhkan kulit dalam mulut.

Untuk minuman instan, dianjurkan untuk mencoba satu sendok teh dulu, diseduh dengan air panas. Sehari cukup satu kali dan minum menjelang tidur malam. Bila belum merasakan perubahan, barulah dosis ditambah menjadi satu sendok makan untuk segelas air. Untuk sakit yang agak parah bisa minum sehari dua kali.

Mengkonsumsi teh racikan dicoba dulu mulai dari tiga sampai lima irisan kecil saja, diseduh dengan air mendidih satu gelas atau direbus dengan tiga gelas air hingga menjadi hanya 0,5 gelas. Kemudian minum sedikit demi sedikit menjelang tidur malam selama tiga hari. Selanjutnya apabila penyakitnya cukup serius, dosis ditambah sedikit demi sedikit dari satu sendok teh hingga satu sendok makan.

Untuk mengatasi komplikasi beberapa penyakit, dianjurkan dalam bentuk ramuan dengan obat lain. Misalnya, racikan dan kapsul daun dewa untuk pembengkakan, pendarahan dan bersihkan racun. Kapsul sambiloto untuk anti biotik berbagai sakit infeksi,diabetes, alergi, dan flu.

Racikan dan kapsul temulawak untuk lever, mag, dan lancarkan peredaan darah. Racikan dan kapsul Curcuma zedoaria untuk kanker, keputihan, mag, dan pencernaan.

Kegunaan tanaman mahkota dewa ini tak lepas dari unsur yang dikandung di dalamnya. Dari hasil penelitian Dr Sumastudi dari Farmakologi UGM, senyawa kimianya antara lain, saponin, flafonoid dan beberapa senyawa lain, mempunyai efek antihistamin.

TANAMAN HIAS Datura (Angelis Trumpet = Kecubung)


Kecubung mempunyai bentuk bunga seperti terompet dengan panjang sekitar 10 inci. Tanaman eksotis ini membutuhkan tempat yang tidak terpolusi agar dapat tumbuh dengan baik.
Tipe:
  • Yang biasa ditemui adalah Datura candida dan D. guaveolens. Keduanya mempunyai bunga warna putih dan bau yang harum. D. candida adalah pilihan yang lebih baik



Tips:
  • Membutuhkan udara hangat
  • Cahaya, sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Penggantian media bila perlu
  • Perbanyakan dengan stek batang

Aneka Tanaman Pembawa Hoki dan Sial

Menurut para praktisi spiritual, tanaman memiliki manfaat terhadap tempat yang didiaminya. Tanaman mengandung energi yang bisa membawa keberuntungan atau bahkan membawa sial. Berikut daftar tanaman dan pengaruhnya secara mistis.

I. Tanaman yang membawa hoki/keberuntungan
  • Bunga Matahari : menciptakan ketentraman, kebahagiaan dan keharmonisan.

  • Bunga Teratai : menciptakan kesejahteraan, kebahagiaan dan suasana yang harmonis.

  • Keladi Besar : menangkal pencuri masuk ke dalam rumah.

  • Kuping Gajah : membawa rejeki.

  • Mawar : mendatangkan rejeki.

  • Palem Ekor Tupai : mendatangkan berkah dan kebajikan.

  • Palem Merah : menjaga dari hal-hal negatif (teluh, santet, guna-guna dll), membawa rejeki.

  • Panchira/pohon uang : membawa rejeki.

  • Pandan : menjaga ayam peliharaan dari serangan musang.

  • Pohon Naga : membawa kesenangan. suasana ceria, dan harmonis.

  • Sedap Malam : menciptakan keharmonisan dan ketentraman.


II.Tanaman yang membawa sial
  • Anggur : mendatangkan kebangkrutan.

  • Aren : menjadi tempat berkumpul makhluk halus.

  • Belimbing wuluh : jadi sering diganggu makhluk halus.

  • Bougenvil : bapak/anak laki-laki jadi gak betah di rumah.

  • Cabai : membawa perselisihan dan saling curiga.

  • Jagung : jadi sering sakit-sakitan dan sering berselisih dengan tetangga.

  • Nangka : jadi sering sakit-sakitan.

  • Pepaya : membawa sial.

  • Pinang : anak-anak jadi susah diatur, brengsek baik pendidikan maupun moralnya.

  • Pisang hias : membawa sial.

  • Sirsak : jadi tempat makhluk halus yang suka mengganggu ketentraman.


III. Tanaman yang memiliki “daya linuwih”
  • Bangle : menangkal gangguan makhluk halus.

  • Hanjuang : menolak bahaya, pengusir tikus, serangga dan penyakit dari tanaman padi.

  • Keladi hitam : menangkal hal2 negatif seperti santet, guna2 dsb.

  • Kelor : menangkal hal2 negatif seperti santet, guna2 dsb.

  • Kenanga : menangkal black magic.

  • Melati : membawa keagungan, kesejahteraan dan keharmonisan.

  • Pohon Tiang : suci.

  • Sawo Kecik : membawa kewibawaan dan kehormatan.

  • Tebu Hitam : menangkal black magic.

sumber: www.indospiritual.com

Herbal Konsumsi Sekaligus Berkhasiat Penyembuh Dan Cara Menanamnya

BINGUNG menghabiskan waktu luang? Cobalah menggarap pekarangan rumah Anda. Selain membantu membakar kalori, Anda bisa menanam beragam herbal yang bisa dikonsumsi sekaligus berkhasiat penyembuh.

Herbal apa saja? Berikut 10 herbal yang bisa menjadi pilihan Anda:

1. Kemangi
Manfaat: Daun kemangi mempunyai rasa pedas hangat. Cocok ditambahkan ke dalam sup, saus salad, omelet, daging, unggas dan ikan. Selain itu, kemangi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pesto.

Cara menanam: Semaikan bibit kemangi terlebih dahulu dan kemudian ditanam. Atau bisa juga langsung menabur bibit dengan jarak yang sesuai.

2. Chives/sejenis daun bawang
Manfaat: Daun ini mempunyai rasa bawang merah ringan. Potong-potong dan tambahkan ke dalam salad, telur dan keju, krim keju, kentang, sandwich dan saus.

Cara menanam: Semai biji dengan kedalaman sekitar setengah inci dan dengan jarak 12 inci di antara tiap baris.

3. Ketumbar
Manfaat: Haluskan bijinya hingga menjadi bubuk dan taburkan di atas daging sebelum dimasak. Daun ketumbar muda dikenal dengan cilantro. Akarnya, bisa dibekukan dan digunakan sebagai perasa sup atau dipotong-potong dan disajikan dengan avokat.

Cara menanam: Semai biji ketumbar dengan kedalaman seperempat inci dan dengan jarak 12 inci di antara baris.

4. Dill
Manfaat: Baik biji dan daun dill mempunyai rasa tajam yang agak pahit. Gunakan daun dill kering atau segar untuk menambah rasa ikan, sup, salad, daging, unggas, omelet dan kentang. Taburkan dill di atas ketimun yang sudah dipotong untuk membuatsandwich yang mengenyangkan.

Cara menanam: Semai biji dengan kedalaman seperempat inci dan jarak sembilan inci di antara baris.

5. Adas
Manfaat: Daun adas mempunyai rasa agak manis dan cocok dipadukan dengan saus untuk ikan, daging, sup atau dipadukan denghan salad. Biji adas mempunyai rasa yang lebih tajam.

Cara menanam: Semaikan tiga atau empat biji adas dengan kedalaman seperempat inci dan jarak 18 inci di antara baris.

6. Mint
Manfaat: Rebus daunnya menajdi teh atau gunakan sebagai garnish untuk minuman dingin. Selain itu, taburkan daun mint segar atau kering di atas daging kambing sebelum dimasak.

Cara menanam: Tanamlah akar mint sepanjang empat hingga enam inci dengan kedalaman dua inci dan jarak 12 di antara baris. Sirami dengan baik.

7. Peterseli
Manfaat: Padukan daun peterseli ke dalam sup, bubur, dan omelet. Sajikan daun segar sebagai garnish dengan daging, ikan dan bawang merah.

Cara menanam: Semai biji dengan jarak sembilan hingga 10 inci.

8. Sage
Manfaat: Daun sage kering cocok dipadukan dengan daging domba, babi, sosis, keju serta omelet.

Cara menanam: Semai bijinya dengan jarak sekitar satu kaki.

9. Thyme/timi
Manfaat: Gosokkan daun timi yang sudah dipotong-potong ke dalam daging sapi, domba, atau babi sebelum dipanggang. Selain itu, bisa juga ditaburkan di atas telur, keju, sayuran, ikan atau unggas. Tambahkan ke dalam susu, bubur dan nasi. Rebus menjadi teh dengan sedikit rosemary dan mint.

Cara menanam: Semai biji timi di dengan kedalaman dangkal dan jarak satu kaki.

Sabtu, 20 Agustus 2011

AWETKAN IKAN DENGAN BIJI PICUNG

AWETKAN IKAN DENGAN BIJI PICUNG
PENGGUNAAN formalin sebagai pengawet ikan sangat mencemaskan. Hasil survei Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tahun 2004 di Lampung, Jawa, Bali, dan NTB menunjukkan, banyak sekali nelayan menggunakan formalin 

PENGGUNAAN formalin sebagai pengawet ikan sangat mencemaskan. Hasil survei Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tahun 2004 di Lampung, Jawa, Bali, dan NTB menunjukkan, banyak sekali nelayan menggunakan formalin, sejak ikan masih di kapal, setelah ikan didaratkan, dan saat diolah menjadi ikan asin. 

Padahal, penggunaan formalin sangat membahayakan kesehatan konsumen dan akhirnya merugikan nelayan dan pengolah ikan sendiri karena produknya dijauhi konsumen. Penjualan ikan di berbagai daerah sempat merosot 40 persen karena merebaknya pemberitaan penggunaan formalin pada produk perikanan. 

Survei BRKP tahun 2004 menunjukkan, formalin ditemukan pada berbagai jenis ikan, dan residu yang tertinggi ditemukan pada cumi asin kering. Dari 43 jenis ikan segar yang diambil sampelnya, 79 persen positif mengandung residu formalin. Dari 43 sampel ikan olahan, 95 persen mngandung residu formalin. Residu yang ditemukan pada ikan segar bervariasi dengan konsentrasi 2-10 mg per kg ikan, sedangkan pada produk olahan residunya jauh lebih tinggi. 

Menurut Kepala BRKP, Indroyono Soesilo, di Jakarta, Kamis (2/2), setelah dilakukan penyuluhan tahun 2005, pada cumi asin ada kecenderungan penurunan penggunaan formalin. Demikian pula pada 51 sampel ikan segar yang diamati ada penurunan, walaupun 20 persen masih positif mengandung residu formalin. Dari 35 sampel olahan, 17 persen mengandung formalin.

Formalin dilarang digunakan sebagai pengawet makanan. Senyawa ini bersifat mudah menguap, namun pada ikan akan terikat pada protein sehingga sulit dihilangkan. 

Dari penelitian yang dilakukan di beberapa tempat, perebusan atau pengukusan selama 10-30 menit memang dapat mereduksi residu formalin sekitar 20-50 persen, tapi tidak dapat menghilangkan secara total. 

“Untuk mendapatkan bahan alternatif sebagai pengganti formalin, BRKP telah mencoba teknologi tradisional yang telah digunakan oleh masyarakat di Banten, yakni biji picung untuk mengawetkan ikan. Picung ternyata dapat mengawetkan ikan segar lebih dari satu minggu. Kami terus mengembangkan teknologinya,” tutur Indroyono. 

Dia menjelaskan, seperti halnya pada makanan lain, pembusukan ikan merupakan proses mikrobiologis atau kimiawi, sehingga teknologi yang dapat digunakan untuk menghambat adalah dengan pengontrolan suhu, baik suhu tinggi dengan pemanasan, perebusan, pengasapan, maupun rendah dengan pembekuan atau pendinginan. 

Pengontrolan juga bisa dilakukan dengan pengaturan keasaman (pH), pengurangan kadar air (pengeringan) atau penggunaan zat pengawet. Berdasarkan pengalaman, penerapan suhu dingin “cold chain system” merupakan cara yang efektif untuk menghambat penurunan mutu atau kesegaran ikan. 

Teknologi Pendingin 

BRKP telah menawarkan teknologi Ice Maker yang dapat diaplikasikan di tempat pendaratan atau pelelangan ikan (TPI) dan kapal nelayan. Selain itu juga ditawarkan teknologi Refregerated Salt Water (RSW) yang digunakan di kapal nelayan. Kedua teknologi alat pendingin ini bisa dimanfaatkan untuk mengurangi penggunaan formalin oleh nelayan dalam memperpanjang masa kesegaran ikan. 

Khusus untuk menghentikan penyalahgunaan formalin, langkah yang dianggap tepat untuk jangka pendek adalah dengan meningkatkan pengawasan oleh aparat dinas yang berlokasi di tempat pemberangkatan kapal penangkap ikan, serta mengambil sampel dan melakukan pengujian cepat (rapid test) pada setiap bulk ikan yang akan didaratkan, khususnya dari setiap palka kapal. 

Jika ditemukan positif mengandung formalin, harus diberikan tindakan tegas terhadap bulk tersebut, misalnya dengan pemusnahan atau denda yang sangat tinggi, atau tindakan lain yang cukup efektif sebagai terapi kejut. Pengujian yang sama hendaknya juga dilakukan di pengumpul dan tempat-tempat pengolahan ikan. BRKP telah mengembangkan test kit berupa reagent untuk deteksi cepat formalin. 

situshijau.co.id, 12 februari 2006

TANAMAN HIAS DAHLIA


Dahlia kurang begitu populer bila dibandingkan dengan krisan. Dahlia mempunyai banyak varietas dengan berbagai macam bentuk bunga dan warna. Dahlia dapat dikembangkan dengan anakan dapat juga dikembangbiakkan dengan biji.
Tipe:
  • Dahlia variabilis, merupakan hibrida dahlia pot, tinggi tanaman sekitar 1 kaki dan biasanya disebut sebagai dahlia bedengan. Varietas yang ada Figaro dan Rigoletta
Tips:
  • Membutuhkan udara dingin, suhu antara 50-60 F
  • Cahaya, sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Penggantian media bila perlu
  • Perbanyakan pemisahan anakan, biji

Jumat, 19 Agustus 2011

TANAMAN HIAS Crossandra (Fire Gracker Flower)

Crossandra akan keluar bunganya setelah berumur beberapa bulan. Bunga berada di ujung tajuk yang berwarna hijau. Crossandra membutuhkan udara yang lembab. Untuk memperpanjang masa berbunga dapat dilakukan dengan dengan membuang bagian tanaman yang sudah berbunga atau habis masa berbunganya.
Tipe:
  • Crossandra undulifolia dan C. infundibuliformis,  dapat tumbuh hingga ketinggian 1-2 kaki. Varietas Mone Wallhed termasuk varietas yang cukup baik.
Tips:
  • Membutuhkan kondisi hangat, suhu minimal 55 F
  • Cahaya, sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung
  • Jaga kondisi media tetap lembab
  • Penggantian media bila perlu
  • Perbanyakan dengan stek batang

Inilah 8 Manfaat Lain Dari Lemon

Lemon ternyata bukan hanya berguna untuk menghilangkan bau amis atau menyedapkan rasa. Banyak sekali kegunaannya, mulai dari memutihkan pakaian hingga membersihkan talenan. Pekerjaan Anda jadi lebih mudah, rumah pun harum akibat pewangi alami dari lemon.

Mencerahkan pakaian
Ketimbang menggunakan pemutih pakaian, tambahkan 1/4 hingga 1/2 cangkir jus lemon ke dalam cucian Anda. Pakaian putih yang semula memudar akan menjadi cerah lagi.

Pereda nyeri tenggorokan
Tenggorokan nyeri memang paling tidak nyaman. Untuk meredakannya, potong lemon menjadi dua, lalu tusukkan satu potongan ke tusuk sate, dan bakar di atas nyala api sedang atau pembakar elektrik dalam pengaturan tinggi. Panggang sampai kulitnya berubah menjadi coklat keemasan. Biarkan menjadi dingin, campurkan perasan airnya dengan satu sendok teh madu, lalu telan.

Mencegah apel jadi coklat
Ketika dikupas dan dibiarkan terpapar udara,warna buah apel dan kentang bisa berubah menjadi coklat. Untuk mencegahnya menjadi kecoklatan, perciki dengan perasan lemon.

Dekorasi meja
Buat meja makan Anda menjadi lebih menarik dan menggugah selera makan. Caranya dengan mengisi mangkuk dengan buah lemon, lalu letakkan di tengah meja. Atau pajang sederet lemon di ambang jendela.

Tempat tusuk gigi
Tusuk gigi bekas pakai yang berserakan di piring, di meja, atau di lantai, memang kurang sedap dipandang. Untuk mencegah orangmembuang tusuk gigi sembarangan, taruh lemon di atas meja, lalu tusukkan satu batang tusuk gigi di situ. Dengan demikian,orang lain tahu bahwa lemon itu digunakan untuk mengumpulkan tusuk gigi bekas pakai.

Membersihkan parutan
Setelah digunakan untuk memarut keju atau bahan makanan lain yang gampang lengket, bersihkan kedua sisi parutan dengan lemon (bagian dagingnya) untuk menghilangkan sisa makanan yang menempel.

Memeras lebih gampang
Memeras lemon kadang membutuhkan usaha keras. Untuk membuat upaya Anda lebih ringan, hangatkan dulu lemon selama 20 detik di dalam microwave.

Membersihkan talenan
Untuk membersihkan noda makanan yang membandel dari talenan kayu atau plastik, potong lemon jadi dua, peras dan kucurkan ke permukaan yang kotor, gosok, lalu biarkan selama 20 menit sebelum dibilas.

Kamis, 18 Agustus 2011

Hama Anthurium dan Penanganannya

Anthurium memang cenderung tahan terhadap serangan hama. Tetapi tetap saja ada kemungkinan tanaman Anda terserang. Berikut informasi mengenai hama dancara penanganannya.

a. Aphid
Wujud hama ini adalah kutu berwarna kuning. Aphid biasanya hidup bergerombol pada pucuk tanaman dan pangkal bunga. Penyebarannya terhitung cepat. Karena aphid menghisap cairan daun, daun yang terserang tumbuh tidak sempurna, cenderung keriting, menghitam, dan kering.

Penanggulangan: gunakan insektisida seperti Ye Man Te, Demiter, Supracide, Decis, Curacron, atau Basudin. Insektisida ini bersifat kombinasi antara contact killing dan nervous disturbing. Artinya, bila insektisida mengenai serangga, serangga langsung mati. Jika tidak mati kemampuan reproduksinya hilang, sehingga terputuslah siklus hidup serangga. Semprotkan insektisida ke bagian tanaman yang terserang aphid seminggu sekali dalam kurun waktu tiga minggu. Pencegahan dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sekali dalam sebulan.

b. Fungus Gnat
Fungus gnat adalah hama yang bentuknya menyerupai nyamuk berwarna hitam. Ia hidup pada media tanam yang lembab. Adenium yang terserang ditandai dengan adanya bintik hitam di kuncup bunganya. Kemudian kuncup bunga akan membusuk dan gugur.

Penanggulangan: semprotkan insektisida, seperti Ye Man Te, Demier, atau Proleaf ke bagian tanaman yang terserang. Alternatif lain Trigard dan Agrimec dengan dosis 0.5/liter air.

c. Mealy Bug
Hama ini berupa kutu berwarna putih dan mempunyai sejenis tepung yang dijumpai pada ketiak dan pucuk daun muda. Serangannya menyebabkan pertumbuhan pucuk yang abnormal.

Penanggulangan: semprotkan insektisida, seperti Proleaf ke bagian tanaman yang terserang.

d. Nematoda
Nematoda umumnya ditemukan di media tanam yang diberi pupuk kandang. Gejala awal adalah menguningnya daun dan gugurnya kuncup bunga yang masih muda. Bagian yang diserang nematode adalah akar adenium. Jika adenium yang sakit dicabut dari potnya akan terlihat semacam umbi di akar serabut. Di samping itu ujung akar serabut banyak yang mati dan pangkal akar mengeriput atau berlubang. Jika dilihat dengan mikroskop akan tampak banyak cacing kecil menggerogoti akar adenium.

Kerusakan tanaman disebabkan sekresi air ludah yang diinjeksikan ke dalam tanaman saat nematoda menggigit atau memakan tanaman. Proses ini bisa menyebabkan kematian karena kekuatan akar dan tunas hilang, terbentuk luka, jaringan tanaman membengkak dan pecah.

Penanggulangan: cabut tanaman dari pot dan cuci akarnya pada air yang mengalir. Potong dan buang semua akar serabut yang rusak dan busuk. Selanjutnya akar direndam dalam larutan insektisida atau nematisida (misalnya atau nematisida Dazomet 98% dengan dosis sesuai anjuran) hingga seluruh akar dan pangkal batang terendam selama setengah jam. Selanjutnya angkat tanaman dan angin-anginkan di tempat teduh selama 1—2 minggu. Setelah tanaman sehat sebaiknya ditanam pada media tanam baru yang steril. Gunakan media tanam yang bersih dan bahan organik yang sudah matang benar. Jika perlu bisa ditambahkan nematisida butiran seperti Furadan 3G yang dicampur dalam media tanam.

e. Root Mealy Bug
Hama berupa kutu rambut berwarna putih ini umumnya dijumpai pada media tanam yang lembab. Tanaman yang terserang mengalami layu pucuk, kerusakan batang, dan disertai pembusukan akar. Jika media tanam dibongkar akan tampak hewan kecil bertepung putih yang menempel pada akar yang busuk.

Penanggulangan: gunakan gabungan nematisida, insektisida, dan fungisida, seperti Sursban atau Diainon (dosis 1 ml/l) atau Dazomet 98% dengan cara disiramkan langsung ke media tanam, atau ganti seluruh media tanam dengan media tanam baru yang steril. Untuk pencegahan, bisa dilakukan penyemprotan insektisida sebulan sekali.

f. Semut
Semut sering bersarang di dalam media tanam atau di bawah pot, sehingga bisa merusak akar dan tunas adenium. Semut tergolong vektor penyakit.

Penanggulangan: merendam sebentar pot adenium ke dalam air atau menyiramnya menggunakan obat antisemut.

g. Spider Mite
Hama ini bentuknya mirip laba-laba dan berwarna merah. Nama lainnya motes atau tungau merah. Hama ini senang bersembunyi di bawah daun dan ketiak daun. Adenium yang daunnya berbulu sangat rentan terhadap serangan hama ini karena si tungau suka bersembunyi di sela-sela bulu halus tadi sembari menghisap carian daun dan batang. Pada tanaman sakit di bagian bawah daun atau batang ditemukan sarang tungau merah berupa benang halus.

Gejala awalnya, daun akan berwarna kusam. Selanjutnya daun menguning dan cepat berguguran. Di samping itu tampak titik-titik kecil warna merah kecoklatan di permukaan daun. Serangannya bisa fatal ditandai dengan gugurnya daun dan keringnya pucuk batang karena cairan tanaman terhisap habis.

Penanggulangan: gunakan akarisida, misalnya Kelthane atau Omite. Semprotkan ke seluruh tanaman dan lingkungan sekitar dengan dosis yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan 2—4 kali setiap minggu. Tak perlu khawatir jika setelah disemprot daun-daun adenium berguguran, karena daun yang baru dan sehat akan segera muncul. Pencegahan paling efektif adalah meletakkan tanaman di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik, terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung. Hama ini tidak menyukai tempat yang berangin kencang dan terkena siraman air hujan terus menerus.

h. Thrips
Wujudnya adalah kutu berwarna hitam yang bergerak cepat. Thrips menyerang kuncup bunga sehingga gagal mengembang dan menjadi kering.

Penanggulangan dengan menyemprotkan insektisida, seperti Detimer, ke bagian yang terkena serangan.
tabloidrumah.com

Inilah 5 Tanaman Paling Beracun

Racun bisa ditemukan atau terkandung di mana saja, salah satunya terdapat di dalam tanaamn. Ini dia 5 tanaman yang diketahui paling beracun.

Banyak orang tidak tahu tanaman apa saja yang mengandung racun dan bisa berbahaya bagi tubuh. Seperti dikutip dariHowstuffworks, ada 5 tanaman yang diketahui paling beracun, yaitu:

1. Oleander. Tanaman oleander atau Nerium oleander dianggap sebagai tanaman paling beracun di dunia. Karena seluruh bagian tanaman mengandung racun dan terdiri dari beberapa jenis racun. Tapi racun yang paling berbahaya adalah oleandrin dan neriine yang bisa berefek kuat pada jantung.

Meski demikian tanaman ini sering digunakan sebagai dekorasi dan berasal dari daerah mediterania dengan tinggi mencapai 1,8-5,4 meter.

Jka menelan daun yang mengandung racun ini akan menimbulkan gejala diare, muntah, sakit perut hebat, mengantuk, pusing, denyut jantung tidak teratur serta kematian. Jika korban ditolong sebelum 24 jam, maka peluang untuk selamatnya tinggi. Biasanya pasien didorong untuk muntah dengan memompa perutnya atau mengonsumsi arang aktif untuk menyerap racun.

2. Water Hemlock. Tanaman water hemlock atau Cicuta maculata adalah tanaman yang menarik dengan daun ungu bergaris-garis putih serta berbuah kecil. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dengan tinggi mencapai 1,8 meter serta tumbuh subur di sepanjang tepi sungai, rawa, dataran rendah dan padang rumput yang basah.

Racun yang terkandung dalam tanaman ini disebut dengan cicutoxin yang ada diseluruh tanaman dan paling terkonsentrasi di akar. Racun ini menyebabkan kejang yang kaku dan menyakitkan, mual, muntah, kram dan tremor (gemetar) otot. Kalaupun selamat dari racun ini biasanya akan menderita amnesia.

3. Rosary Pea (tanaman saga). Tanaman rosary pea atau Abrus precatorius adalah benih yang cantik dilihat dengan perpaduan warna merah dan hitam, sehingga sering digunakan untuk perhiasan. Benih ini mengandung racun abrin dan akan berbahaya jika lapisan benih rusak atau tergores. Karenanya pembuat perhiasan lebih rentan terkena racun dibanding pemakainya. Tanaman ini bisa mencapai tinggi 20 meter dan menyebar di seluruh negara terutama negara beriklim tropis dan sub-tropis.

Racun abrin ini lebih mematikan dibanding ricin, karena kurang dari 3 mikrogram abrin atau tidak sampai satu benih sudah cukup mematikan. Gejala keracunan yang muncul adalah sulit bernapas, demam, mual, ada cairan di paru-paru. Jika benih tersebut tertelan bisa menyebabkan mual, muntah, dehidrasi, gagal ginjal, hati dan limpa. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 3-5 hari.

4. Deadly Nightshade (Kecubung). Deadly nightshade atau Atropa belladonna mengandung racun atropine dan scopolamine di dalam batang, daun, buah dan akar. Tanaman ini tumbuh setinggi 0,6-1,2 meter dengan daun hijau gelap dan berbentuk lonceng ungu. Bunganya akan mekar di pertengahan musim panas. Hanya ditemui pada beberapa wilayah di dunia.

Racun yang ada bisa mempengaruhi sistem saraf. Pada dosis yang cukup, racun akan melumpuhkan ujung saraf dari otot seperti pembuluh darah, jantung dan otot gastrointestinal. Gejala keracunan yang timbul adalah pupil membesar atau melebar, lebih peka terhadap cahaya, penglihatan kabur, sakit kepala, kebingungan dan kejang. Menelan 2 buah ini bisa membunuh seorang anak, jika 10-20 buah bisa membunuh seorang dewasa.

5. Castor Bean (Jarak). Tanaman castor bean atau dikenal dengan Ricinus communis secara luas dibudidayakan untuk castor oil dan juga sebagai tanaman hias. Pada kenyataannya tanaman ini mengandung racun mematikan yang disebut dengan ricin. Dulunya tanaman ini banyak ditemukan di Afrika, tapi sekarang bisa ditemukan di seluruh dunia. Tanaman ini tumbuh dengan baik di daerah tandus dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Sebagian besar ricin terkonsentrasi di lapisan benih, karenanya mengonsumsi 3 benih tanaman ini sudah bisa mematikan seorang anak. Gejala keracunan benih ini adalah mual, kram perut, muntah, pendarahan internal, kegagalan sirkulasi dan ginjal. Selain itu debu yang menempel di benih ini juga bisa menimbulkan reaksi alergi seperti batuk, nyeri otot dan kesulitan bernapas.

sumber: Vera Farah Bararah

Tips Memilih Pot untuk Anthurium Anda



Anthurium sangat pantas dan cocok ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant) dibanding ditanam di tanah atau di kebun. Sebagai tanaman pot, kita punya keuntungan khusus. Tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya, sesuai keinginan kita. Penempatan tanaman di pot yang pas, niscaya juga akan meningkatkan penampilananthurium. Wajar, jika penanaman di pot tidak boleh dianggap sepele.

Dengan kata lain, pot tidak boleh dianggap sekadar wadah untuk menampung media dan menaruh tanaman. Persisnya, pot harus dianggap sebagai elemen penting agar tanaman enak dipandang mata.

Jenis Pot: Ada banyak pilihan pot, Masing-masing ada segi plus-minusnya.

Pot plastik. Lebih awet, ringan, dan harga relatif lebih murah. Mudah diperoleh. Warna, bentuk dan ukuran beragam. Itu keuntungannya. Minusnya, pot plastik tidak memiliki pori-pori yang menjamin air dapat tetap meremebes keluar jika terlalu jenuh. Hal itu membuat aliran udarta dalam media tanam juga jadi kurang lancer. Efeknya, suhu dalam pot gampang naik sehingga bisa mengganggu kesehatan anthurium.

Pot porselen atau tembikar. Harga relatif lebih mahal. Tidak mudah diangkat, karena berat. Pot ini juga tak memiliki pori-pori di dindingnya. Keuntungannya, pot keramik beragam, dari yang polos sampai yang bercorak. Suka tidak suka, anthurium akan tambah berwibawa ditaruh di pot keramik.

Pot semen. Pot semen kaya akan bentuk dan biasanya diberiornament seperti pecahan kaca, kulit kerang atau kerikil. Dinding berpori-pori, sehingga jika air berlebih bisa keluar. Repotnya, bobotnya biasanya berat. Dibutuhkan beberapa orang untuk mengangkatnya.

Pot tanah liat. Dindingnya berpori-pori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Kelebihan lain, pot tanah liat tidak berat dan harganya relatif lebih murah. Celakanya, pot tanah liat sangat rentan, dan mudah pecah. Salah-salah angkat, pot pecah, media tanam berantakan dan tanaman rusak.

Memilih Pot yang Proporsional:
Rumus yang harus kita pegang dalam memilih pot untukanthurium adalah proporsionil agar tanaman enak dilihat. Tentu sangat tidak porporsional dan kurang estetis, jika anthurium yang tinggi daunnya mencapai 1 meter, ditanam dalam pot berdiameter 40 cm. Atau sebaliknya, sangat tidak pantas, anthurium yang panjang daunnya ‘hanya’ 30 cm, ditempatkan di pot berdiameter 45 cm.

Ada jenis anthurium yang keunggulannya terletak pada bentangan daun-daunnya yang mengembang seperti sayap burung. Untuk anthurium jenis ini, seyogyanya gunakan rumus sbb: Jika diameter bentangannya mencapai 1 meter, pilih diameter pot yang berukuran lebih kecil sekitar 20 persen dari bentangan daun tersebut. Jadi pot yang pas, adalah yang berdiameter 80 cm. Jika bentangan daunnya hanya 60 cm saja, maka gunakan pot berdiameter 35 atau 40 cm. Begitu seterusnya.

Untuk jenis-jenis anthurium tertentu, pot yang simetris dan proporsional saja belum cukup. Misalnya pada anthurium yang memiliki daun berjurai ke bawah seperti anthurium vetchii, kita masih harus menambah pilar di bawah pot, untuk memberi efek ekslusif pada sang anthurium.

Secara umum, untuk anthurium yang memiliki sosok gagah, akan lebih terlihat mempesona kalau ditaruh di pot dengan stegger pilar di bawahnya. Kesannya ekslusif.

Dikutip dari buku PESONA ANTHURIUM DAUN, karangan Kurniawan Junaedhie, Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta

Beberapa Cara Jualan Tanaman Hias



Mau berbinis tanaman hias? Apakah harus sewa lapak? Banyak model bisnis bisa dipilih. Betulkah modal uang mutlak diperlukan? Siapa bilang? Ternyata jadi buser atau hunter bisa jadi pilihan. Modal hanya handphoneyang bisa MMS. Berikut ini beberapa model bisnis yang bisa Anda pilih sesuai dengan kondisi keuangan, kesehatan, dan cita-cita pribadi sejak kecil.

Sewa dan Buka Gerai Tanaman Hias
Ini cara paling konvensional. Menjual tanaman hias dengan caramenyewa lapak di tempat terbuka. Kalau Anda punya nyali dan mau sedikit nekad, bisa menggunakan lahan kosong milik pengembang yang tidak difungsikan atau lahan kosong milik siapa saja. Cuma konsekuensinya, Anda harus siap-siap dikejar petugas Trantib dan berurusan dengan para preman. Jelas, caraini tidak dianjurkan. Yang paling baik, sewa saja secara resmi lapak-lapak di sentra-sentra tanaman hias yang juga resmi. Di Jabodetabek misalnya ada di Ragunan; Flona Alam Sutera di Serpong Tangerang, dan Pusat Tanaman Hias BSD City di Kompleks Taman Tekno Tangerang.

Sistem sewa biasanya dihitung per bulan atau per tahun di luar biaya kebersihan dan keamanan. Hitungan untuk tahun 2007, rata-rata per tahun 5—10 juta rupiah untuk setiap kapling. Kalau lahan sudah habis di tempat resmi tadi, Anda bisa ‘membeli hak pakai’ pada penyewa lama secara ‘bisik-bisik’. Dengan catatan, penyewa lama sudah bosan. Harga beli ‘hak pakai’ juga bervariasi, antara Rp20—100 juta per kapling.

Menyewa lapak di sentra penjualan tanaman hias resmi, selain tidak dikejar-kejar petugas Trantib, Anda juga tidak perlu repot-repot promosi. Karena sentra tanaman itu sendiri sudah mampu mengumpulkan pengunjung. Paling tidak, kalau Anda belum punya pelanggan, kalau nasib baik, ada pelanggan tetangga ‘kesasar’ masuk ke gerai Anda. Yang perlu Anda lakukan tinggal memajang tanaman-tanaman yang bagus, mempekerjakan karyawan yang ramah, dan membuat gerai Anda menyenangkan.

Sewa Stan dan Buka Pameran
Pameran tanaman hias merupakan ajang promosi dan ajang penjualan yang bagus. Pihak penyelenggara melakukan banyak promosi untuk mengudang konsumen datang. Kalau Anda sewa stan dan buka pameran di situ, bukan mustahil gerai Anda dikunjungi orang, dan tanaman Anda dibeli orang.

Sekadar informasi, di Jabodetabek, sewa stan pameran saat ini berkisar Rp750.000 sampai Rp3.000.000, untuk gerai ukuran 3 x 5 meter, selama pameran berlangsung antara 7 sampai 10 hari. Di Jakarta ada beberapa event pameran tanaman yang berskala nasional, seperti Pameran Flora Fauna di Lapangan Banteng setiap bulan Agustus, atau pameran-pameran tanaman hias yang diselenggarakan Majalah Trubus. Namun, banyak juga pameran-pameran serupa yang diselenggarakan oleh Pemda, Supermal, atau event-event organizer di banyak tempat.

Yang perlu Anda lakukan adalah selain menyiapkan tanaman hias andalan juga mencetak kartu nama untuk disebar. Jangan lupa cetak nomor telepon Anda jelas-jelas agar setelah pameran usai, tanaman Anda tetap dibeli orang.

Open House
Open house atau buka nurseri di rumah sendiri paling enak. Anda bisa setiap hari menongkrongi, memantau, dan menerima pembeli. Kalau bisnis Anda laku, Anda boleh bilang pada keluarga di rumah yang ikut menyaksikan, bahwa jadi pedagang tanaman hias tidak ‘hina’. Cara ini gampang dilakukan bila Anda punya pekarangan atau lahan yang memenuhi persyaratan. Namun bagi yang tidak punya lahan, jangan berkecil hati, bisa bikin dak di atas rumah.

Enaknya, para tetangga yang lewat dan melihat, atau sanak keluarga yang kebetulan mampir bisa menjadi pengiklan bisnis Anda. Syukur-syukur mereka juga ikut tergerak untuk membelinya, bukan malah memintanya secara gratis. Kalau yang terakhir ini terjadi, jangan sekali-kali Anda mengabulkannya. Lebih baik Anda menjual kepada mereka dengan harga miring atau rugi, daripada memberinya cuma-cuma. Jangan sampai yang kemudian menjadi berita dari mulut ke mulut adalah bahwa tempat Anda adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan tanaman secara gratis. Dengan menjual murah atau rugi, sedikitnya, yang akan menjadi berita adalah tempat Anda menjual tanaman dengan harga murah.

Keuntungan lain dengan memilih cara ini, Anda tentu saja tidak perlu buang biaya untuk menyewa lapak. Selain itu, jika sedang tidak ada pembeli, Anda bisa menikmati keindahannya setiap hari. Kerugiannya, istri, mertua, anak atau cucu Anda bisa terganggu ruang geraknya. Anda juga harus mulai bersiap-siap memiliki rumah seperti hutan belantara. Cara ini juga bisa dilakukan secara luwes. Misalnya, kalau Anda masih kerja, atau punya usaha lain, Anda bisa melakukan open house khusus pada hari Sabtu dan Minggu.

Menitipkan Tanaman
Tanaman bisa Anda titipkan ke teman yang menjual tanaman atau ke penjual tanaman yang Anda kenal. Ini cara paling aman, terutama jika Anda tergolong hobiis pembosan. Jadi kalau ada tanaman yang Anda anggap sudah menjemukan, Anda bisa meminta mereka untuk memasarkannya. Cara titip teman juga pas jika Anda tergolong pemalu, atau masih malu-malu menjadi pedagang tanaman hias.

Keuntungannya, rumah Anda nyaman, dan Anda tak perlu mengeluarkan biaya sewa lapak. Jeleknya, ada kemungkinan tanaman Anda tersia-sia di tempat ‘penitipan’. Bahkan bukan tidak mungkin, orang-orang yang Anda titipi malah ‘mencuri’ tanaman Anda dengan memotong bonggol atau akarnya tanpa Anda ketahui.

Menyewa Tukang Gerobak Keliling
Ini cara paling jitu kalau rumah Anda sempit, dan Anda tidak punya kebun sendiri. Bikin gerobak dorong, dan panggil para pengangguran yang tinggal di sekitar Anda untuk diajak menjadi pedagang keliling tanaman hias. Minta kepada mereka untuk masuk ke perumahan-perumahan menjajakan tanaman Anda. Dewasa ini banyak orang senang tanaman hias tapi terlalu sibuk untuk mendatangi nurseri. Mereka adalah pasar potensial Anda.

Enaknya, setiap hari Anda menerima setoran dari para penarik gerobak dorong. Kalau setiap gerobak menyetor Anda uang Rp1 juta saja sehari, kita sudah bisa bayangkan, betapa indahnya bisnis tanaman hias. Dari sana sekaligus Anda juga bisa mendapat info tanaman yang disukai dan tanaman yang tidak disukai. Dengan demikian, Anda bisa langsung belanja tanaman yang disukai konsumen di tempat penjualan grosir tanaman hias.

Risikonya, kalau penarik gerobak kabur beserta gerobaknya Anda bisa gigit jari. Namun, Anda bisa cegah terlebih dulu dengan menyimpan fotokopi KTP-nya. Kalau ada apa-apa, tinggal lapor polisi.

Menjadi Hunter atau Buser
Kalau Anda ingin dapat untung dari berjualan tanaman hias tapi modal cekak atau tidak punya modal sama sekali, cara ini bisa dilakukan, yaitu dengan menjadi seorang hunter (pemburu) atau buser (buru sergap) tanaman hias.

Pada dasarnya hunter dan buser adalah makelar atau istilah kerennya brooker. Modalnya, informasi dan sebuah handphoneyang bisa kirim foto melalui Multimedia Messaging Service (MMS). Dengan model bisnis ini, Anda bahkan tidak harus punya tanaman sendiri.

Membuka Kebun Khusus Sendiri di Daerah Pinggiran
Cara ini mungkin termasuk cara paling mahal. Karena kita harus menyewa atau memiliki lahan luas di daerah pinggiran yang harga atau sewa tanahnya masih murah. Namun, percayalah, meski di dearah pinggiran sekali pun, kalau koleksi tanaman hias Anda bagus, orang akan tetap memburunya. Bak syair lagu “Ke gunungkan kudaki, ke laut kan kuseberangi….”

Keuntungannya, Anda bisa memilih konsumen yang datang ke kebun. Kalau Anda sedang capek Anda bisa mengatakan nurseri Anda tutup, Anda sedang di luar kota atau alasan-alasan lainnya. Bahkan Anda bisa menyeleksi pembeli Anda. Keuntungan lainnya, kalau orang sudah jauh-jauh datang ke tempat Anda, sudah pasti mereka juga akan berbelanja cukup banyak.

Membuka Kebun, Sekaligus Membuka Kedai Kopi atau Galeri
Kalau kondisi keuangan memungkinkan, dan lokasi mendukung, selain membuka kebun dan menjual tanaman, Anda bisa menambah fasilitas lain seperti kafe, kedai kopi, atau galeri lukisan. Jadi, selain berburu tanaman, pengunjung bisa menikmati kopi atau membeli lukisan.

Di Bandung ada All About Strawberry. Bapak dan ibu membeli buah atau tanaman stroberi, sementara anak-anak bisa minum jus stroberi. Di Baturaden, Purwokerto ada Puspa Tiara Nurseri yang menyediakan bakso dan kopi. Istri membeli tanaman, anak-anak makan bakso dan suami bisa minum kopi. Semua happy!

Menjajakan dengan Sepeda Motor atau Mobil
Cara bisnis seperti ini boleh dicoba kalau Anda tidak punya lapak. Anda tinggal ambil dagangan di tempat kulakan, lalu menjajakan secara keliling dengan sepeda motor atau mobil. Sasarannya, pedagang-pedagang tanaman hias kaki lima atau masuk ke pedagang-pedagang yang sedang buka stan pameran yang karena terlalu sibuk tidak punya waktu untuk kulakan..

Kita bisa menjual per lima atau per sepuluh pot. Tak usah untung banyak, asal penjualan lancar dan pembayaran bagus, sudah aduhai. Modalnya, cuma tahu tempat kulakan, tahu lokasi sasaran kita berada, dan punya sepeda motor atau mobil yang bisa dipakai. Kalau Anda bisa ngutang dulu di tempat kulakan, lebih asoy. Jadi Anda tak perlu mengeluarkan modal. Tentu saja, Anda harus langsung membayarnya begitu Anda menerima uang.

Membuat Website
Kalau mau memasarkan tanaman Anda ke pasar lebih luas, Anda bisa membuat website. Di situ Anda bisa memasang foto-foto tanaman, dilengkapi deksripsi dan harganya.

Membuat website tidak mahal. Anda cuma harus membayar seorang desainer web, untuk membuat website. Lalu menghubungi dan membayar pihak web hosting, agar website Anda bisa disiarkan ke seluruh dunia.

Keuntungan lain jika mempunyai website, Anda malah bisa jadi brooker. Tanaman milik teman yang hendak dijual bisa Anda foto, lalu gambarnya dipasang di website. Jika laku, Anda akan mendapatkan komisi.

Pasang Iklan Baris di Internet
Punya tanaman, tapi tidak punya gerai, atau malu mejeng di pameran, tidak bisa bikin gerobak boro-boro punya website? Gampang saja. Pasang iklan baris di Internet.

Dewasa ini banyak portal-portal tanaman hias yang bersedia memasangkan iklan baris Anda secara gratis. Contohnya, Trubus Online (http://www.trubus-online.com), dan LangitLangit.Com (http://www.langitlangit.com) . Syaratnya cuma satu: Anda tidak gaptek Internet. Kalau cuma tidak punya Internet, gampang, datang saja ke Warnet atau bawa laptop dan bayar vouncher sewa hot spot yang banyak dimiliki supermal atau kafe.

Buka Supermarket
Buka supermarket butuh lahan dan bangunan yang memadai. Di situ orang bisa berbelanja tanaman hias secara swalayan. Cuma mungkin, Anda tidak cukup bayar tenaga untuk bagian kasir, tapi perlu juga sewa para detektif untuk mengatasi para pengutil tanaman. Maklum, tukang kutil biasanya juga mencari peluang di supermarket Anda.

Jadi importir.
Anda berangkat ke Thailand, dan membawa pulang tanaman yang sedang digemari di tanah air. Kelihatannya keren. Syaratnya, paling sedikit Anda punya paspor, surat izin impor dan uang memadai..

Menurut orang yang suka ulang-alik ke sana, sedikitnya kita harus membawa Rp. 500 juta, supaya kita untung. Kalau bawa uang dibawah itu, bisa saja, tapi Anda tekor. Anda juga harus siap berurusan dengan masalah bea cukai setelah barang Anda tiba di bandara. Repotnya, tidak ada tarip resmi, semua masih dihitung suka-suka.

Saat buku ini ditulis, beaya seperti ini, untuk sekali masuk barang bisa mencapai antara Rp. 10 juta sampai Rp. 25 juta. Tentu saja beaya sebesar itu harus Anda masukkan sebagai komponen harga jual. Salah-salah berbicara dengan pihak berwenang, bukannya Anda dapat untung, barang malah disita, untuk dimusnahkan. Anda pun gigit jari. Kalau Anda tergolong tidak gentar atau suka naik pesawat terbang dan sedikit punya nyali, model bisnis ini bisa dicoba.

Dikutip dari buku, “JURUS SUKSES BISNIS TANAMAN HIAS”, karangan Kurniawan Junaedhie, PT Agro Media Pustaka, Jakarta 2007