Tampilkan postingan dengan label Lain-Lain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lain-Lain. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Juni 2012

Peternakan yang Paling Diminati di Indonesia

1. Ternak Ayam Potong (Pedaging)


Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi

2. Ternak Ayam Petelur


Ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta sebagian Eropa.

Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:

A. Tipe Ayam Petelur Ringan.

B. Tipe Ayam Petelur Medium.

Manfaat : Ayam-ayam petelur unggul yang ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah untuk menghasilkan bibit yang bermutu. Hasil kotoran dan limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yang dapat diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus dan jeroan ayam dapat dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dalam upacara keagamaan.

3. Ternak Ikan Lele


Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.

Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan :
1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).
3. Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
4. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
5. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika. (migroplus.com)

Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila kita perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele


4. Ternak Sapi



Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.

Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.

Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.

Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian.

5. Ternak kambing


Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.

Populasi kambing di Indonesia cukup tinggi tetapi data mengenai bangsa kambing perah di Indonesia tidak ada, karena data tersebut masih secara umum dan tidak dikelompokkan menurut tipe kambing perah maupun kambing potong. Pengembangan produksi susu merupakan upaya yang bertujuan meningkatkan dan memanfaatkan potensi yang ada di dalam negeri sehingga terjadi peningkatan produksi susu. Peningkatan produksi susu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.

Kambing menjadi pilihan alternatif usahaternak dengan mempertimbangkan keunggulan yang dimiliki ternak tersebut. Beberapa keuntungan dalam memelihara ternak kambing adalah sebagai berikut (Sudono, 2002) :
Kebutuhan lahan untuk memelihara ternak kambing tidak terlalu luas.

Kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai lingkungan, sehingga mudah dipelihara dan dikembangkan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah bahkan di daerah kering dengan sumber makanan kasar sekalipun.

Kambing memiliki perkembangbiakan yang cepat. Umur 1,5 tahun sudah mulai beranak dan dalam dua tahun dapat beranak tiga kali. Setiap kali beranak dapat melahirkan dua ekor.

Selain daging dan susu, kambing dapat diambil kulitnya untuk kebutuhan industri, Limbah kotoran kambing dapat digunakan sebagai pupuk pertanian.

Kambing merupakan sumber uang tunai yang sewaktu-waktu lebih mudah dijual, susu kambing mengandung kadar protein dan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi.


Investasi yang dibutuhkan untuk memelihara ternak kambing lebih kecil daripada ternak besar seperti sapi perah.

6. Ternak Bebek


Itik / Bebek yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia saat ini merupakan Itik / Bebek pendatang yang sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan alam Indonesia, maka disebut Itik / Bebek lokal Indonesia. Pada tahun 1998, populasi Itik / Bebek di Indonesia mengalami penurunan karena sebagian peternak tidak mampu membeli pakan ternak akibat krisis moneter akhir tahun 1997, namun meningkat kembali pada tahun 1999 sehingga pada tahun 2001 populasinya 29.905.705 ekor (Deptan, 2001).

Sentra-sentra populasi Itik / Bebek di Indonesia terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur. Pada daerah tersebut terbentuk kelompok-kelompok tani yang melakukan pengembangan dan pembibitan.

Pada umumnya Itik / Bebek-Itik / Bebek tersebut sebagai penghasil telur dan sudah tidak mempunyai sifat mengeram. Tampaknya dari jenis-jenis Itik / Bebek di atas, Itik / Bebek Mojosari dan Alabio yang lebih unggul. Hal ini terbukti bahwa kedua jenis Itik / Bebek lokal tersebut pada saat ini dijadikan sebagai bahan Itik / Bebek unggul di Indonesia (Itik / Bebek MA).

Itik / Bebek lokal Indonesia pada umumnya dipelihara sebagai penghasil telur. Sumbangan telurnya menduduki urutan kedua setelah telur ayam ras (Deptan, 2001). Sampai saat ini pemanfaatannya masih terbatas pada pembuatan telur asin.

Hasil budidaya ternak Itik / Bebek petelur terdiri atas hasil utama, sampingan dan limbah. Hasil utama berupa telur, hasil sampingan berupa Itik / Bebek afkir dan bulu dan limbah berupa feses. Produksi telur Itik / Bebek pada tahun 1998 dan 1999 mengalami penurunan masing-masing sebesar 13.6 dan 15.2%, sedangkan setelah tahun 1999 produksi telur Itik / Bebek terus meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 15% per tahun (Deptan , 2001) dengan kontribusi antara 18 – 33% dari total produksi telur.

Senin, 23 April 2012

Dibandingkan dengan wanita, ternyata stamina pria lebih rentan dimakan usia. Buktinya, banyak masalah terjadi seiring bertambahnya umur. Dari mulai vitalitas yang tergerus hingga beragam gangguan kesehatan yang membuat pria loyo. Selain pilihan hidup sehat, suplementasi ekstrak tanduk rusa bisa jadi solusinya.

Dibutuhkan kesadaran lebih untuk mempertahankan stamina pria dalam kualitas yang tetap terjaga. Apalagi ada beberapa faktor yang membuat kehidupan pria pada umumnya lebih rentan terhadap penyakit yang tidak langsung dapat memengaruhi vitalitas, kebugaran, serta stamina.

Beberapa keluhan yang sering dirasakan kaum pria adalah stamina menurun, kehilangan gairah seksual dan sering mengalami problema seksual seperti disfungsi ereksi dan ejakulasi dini, infertilitas, serta gangguan buang air kecil.

Timbulnya masa!ah-masa!ah tersebut tentu mengganggu performa dan menurunkan kualitas hidup pria. Bagi pria produktif kesehatan seksual merupakan hal vital. Gangguan seksual dapat secara langsung berdampak pada kualitas hidup, rasa percaya diri, dan hubungan dengan pasangan.

Perlu pasokan
Pola makan sehat seimbang tentu menjadi pilihan utama untuk mendapatkan kualitas stamina. Asupan karbohidrat, lemak, dan protein merupakan sumber energi, sedangkan vitamin dan mineral berperan sebagai katalisator yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh.

Vitamin dan mineral merupakan senyawa esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh, sehingga harus dipasok dari makanan atau suplemen.

Tubuh akan tetap sehat jika selalu mendapatkan asupan gizi yang lengkap dan berkualitas. Masalahnya makanan yang kita konsumsi telah mengalami penurunan kualitas selama proses
penyimpanan, pengawetan, dan pengolahan.

Kebiasaan yang kurang baik seperti merokok, minum alkohol, makan tidak teratur, masalah pencernaan, polusi udara, stres, serta penggunaan obat-obatan akan merusak dan mengurangi jumlah vitamin dan mineral di dalam tubuh, sehingga akan berdampak buruk pada kesehatan.

Faktor-faktor di atas menyebabkan kurang gizi dan akan memengaruhi stamina pria. Untuk itulah suplementasi dibutuhkan guna membantu tubuh tetap prima. Saat ini di pasaran tersedia banyak pilihan. Salah satunya suplementasi khusus untuk menjaga stamina pria yang dibuat dari bahan alami, tanduk rusa.

Sudah sejak lama tanduk rusa atau deer velvet telah digunakan bersama herbal lain seperti ginseng sebagai tonikum. Dalam pengobatan tradisional Cina, tanduk rusa digunakan untuk mengharmonisasikan energi yin dan yang.

Hal ini akan menyeimbangkan hormon yang diperlukan untuk meningkatkan stamina, vitalitas, serta mengembalikan energi yang hilang akibat stres serta kelelahan.

Allison David (1999) dalam bukunya, Velvet Antler (Nature's Superior Tonic), menunjukkan bahwa dalam percobaan awal pada tikus, deer velvet menunjukkan peningkatan hormon testosteron dan estrogen yang sangat berperan dalam fungsi seksual pria maupun wanita.

Tonik kaisar
Studi lain dari Betty Kamen (2003) yang ditulis dalam bukunya, The Remarkable Healing Power Velvet Antler, menyatakan bahwa penggunaan rutin ekstrak deer velvet dapat meningkatkan kadar testosteron yang berpengaruh pada peningkatan vitalitas, stamina, daya tahun, libido, ereksi, dan mengatasi disfungsi ereksi.

Deer velvet bersifat adaptogen yang cenderung memperbaiki kondisi tubuh yang kurang seimbang. Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), energi atau kondisi tubuh yang seimbang adalah kunci utama kesehatan termasuk kesehatan seksual.

Deer velvet juga sudah dikenal luas untuk mengatasi impotensi, khususnya di Cina. Dr. Shi Zhi Chou, spesialis pengobatan problema seksual pria dari Dalian Traditional Chinese Medicine Hospital, mempunyai daftar 300 formula "the most effective prescription for impotence" (resep paling efektif untuk mengatasi impotensi). Deer velvet ada dalam daftar di hampir semua formula.

Di Cina, manfaat tanduk rusa sebagai suplemen telah diketahui lebih dari 2.000 tahun, dan merupakan bagian dari Chinese Medical Pharmacopoeia. Bahkan, di masa kekaisaran, tanduk rusa disebut "Tonik Kaisar".

Sumber :Tabloid Gaya Hidup Sehat

Badak Cula Satu Pandeglang, Satu-satunya Aset Dunia Tinggal 35 Ekor



WWF (World Wide Fund For Nature ) dan International Rhino Foundation (IRF) menambah 120 kamera video otomatis untuk pengamatan dan pelestarian Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Dyah Ekarini, Communication Officer for Sumatra Program WWF-Indonesia, mengatakan Direktur IRF, Susie Ellis, mengatakan penambahan 120 kamera video otomatis ini akan melengkapi kamera video otomatis yang dimiliki dan dioperasikan Balai Taman Nasional Ujung Kulon tersebut.

Kebutuhan tambahan ini diketahui setelah Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, mempresentasikan hasil identifikasi keberadaan Badak Jawa bercula satu ini, menggunakan kamera video otomatis oleh tim Rhino Observation Activity and Management (ROAM) Taman Nasional Ujung Kulon selama 2011. “Disampaikan dalam pertemuan IUCN AsRSG (Asian Rhino Specialist Group) di Cisarua tanggal 9 – 13 Maret 2012 yang lalu.”ucapnya

Menurut Direktur IRF, WWF bekerja sama Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk melakukan pengamatan populasi Badak Jawa
bercula satu di Ujung Kulon tersebut, menggunakan kamera sejak dekade 1990-an.

Pada saat itu, penggunaan kamera mengidentifikasi satwa liar, yakni terhadap Badak Jawa yang hampir punah merupakan hewan warisan dunia yang masih terlihat hanya terdapat di Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Selain itu, kamera video otomatis ini merupakan pertama kalinya di Indonesia.

Sejak tahun 2008, peran kamera foto digantikan video. Pada tahun 2011, Balai Taman Nasional Ujung Kulon secara resmi menggunakan kamera video otomatis sebagai alat menghitung populasi Badak Jawa. “Dan, berhasil mengidentifikasi 35 individu Badak Jawa yang terdiri dari 22 individu jantan dan 13 individu betina.”ujarnya

Setelah Badak Jawa di Vietnam dinyatakan punah pada 2011, populasi di Ujung Kulon menjadi benteng terakhir Badak Jawa di dunia.
“Penambahan kamera video otomatis ini diharapkan menjadi langkah penting memastikan kelangsungan hidup dan keberadaan badak jawa tersebut,” kata Susie.

Hal senada disampaikan Adhi Hariyadi, Kordinator Program Konservasi Badak WWF-Indonesia.”Bahwa penambahan kamera video otomatis ini akan menambah akurasi basis informasi Badak Jawa di Ujung Kulon” katanya.

Dipadu monitoring berdasarkan DNA, rekaman video ini akan memberikan gambaran lebih utuh populasi badak jawa. “Bahkan, perilaku badak pun dapat diteliti secara mendalam melalui rekaman video tersebut,” ujar Hariyadi, menambahkan.

Selain itu, Moh. Haryono, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon menambahkan, jumlah total 160-an kamera video otomatis yang dipasang serentak, tidak hanya informasi Badak Jawa yang akan diperoleh. Tapi juga informasi tentang satwa lain. Bahkan, video tersebut dengan sendirinya akan menjadi alat monitoring aktivitas manusia di dalam habitat badak di Ujung Kulon.

Keseluruhan itu akan menjadi modal penting bagi Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk meningkatkan populasi Badak Jawa di
Ujung Kulon sejalan dengan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Badak Indonesia,” kata Haryono

Inilah 10 Perilaku Induk Hewan Terburuk

10. Singa Betina



Seekor singa betina umumnya dikenal sebagai induk yang sangat perhatian. Hampir semua rekaman tentang kehidupan liar menunjukan bagaimana seekor singa betina menjaga singa-singa muda dalam kelompoknya.

Hal yang tak pernah dipahami adalah saat singa jantan baru mengambil alih kekuasaan. Anak-anak singa yang umurnya kurang dari dua tahun menjadi korban dari singa-singa jantan pendatang baru ini. Alasan mereka melakukan pembunuhan itu adalah untuk mengurangi saingan dalam kelompoknya di kemudian hari. Selain itu, untuk mendorong singa-singa betina agar kawin dengan singa-singa jantan ini. Sedihnya, sang induk mengijinkan terjadinya pembunuhan pada anak-anaknya.

9. Burung Gereja


Seekor burung gereja betina (passer domesticus) akan sering mencari sarang betina lain yang juga dikawini oleh pejantannya. Ia akan membunuh anak betina dari saingannya itu untuk menghilangkan persaingan di masa mendatang. Selain itu, untuk memastikan sang pejantan untuk menghabiskan waktu lebih banyak membantu membesarkan anak-anaknya sendiri. Perilaku brutal ini tidaklah pantas bagi seorang induk walaupun dilakukan terhadap anak burung lain.

8. Katak Darwin

Katak Darwin merupakan hewan yang perilakunya menarik. Katak jantan hampir melakukan semua hal dalam membesarkan anak-anak katak, sementara katak betina tidak peduli sama sekali.


Katak betina menempatkan telur-telur mereka yang kemudian dibawa oleh katak jantan sampai telur-telur ini siap menetas. Sekali sang ibu menyelesaikan tugasnya, ia kemudian pergi dan tak peduli bagaimana nasib telur-telur itu kemudian.

7. Panda raksasa

Panda raksasa umumnya penuh perhatian dan sangat keibuan. Namun, mereka adalah keluarga beruang dengan otak yang sangat kecil.


Panda biasanya melahirkan satu sampai tiga anak. Jika melahirkan lebih dari satu anak, hanya satu yang bisa selamat. Hal ini terjadi karena anak panda ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 0,1 kg saat lahir, tak bisa dibandingkan dengan ibunya yang beratnya antara 70-100 kg. Kematian anak-anak panda terjadi tanpa disadari oleh induknya yang berguling-guling saat tidur dan menindih anaknya yang sedang mencari kehangatan.

6. Burung cukcoo

Burung ini terkenal dengan kemalasannya dalam membesarkan anak-anaknya. Induk burung ini menempatkan telur-telurnya di sarang burung lain. Ia memberikan tanggung jawab membesarkan anaknya pada burung lain.

Photo: fotoplatforma.pl

Telur burung cukcoo biasanya menetas lebih cepat daripada telur burung lain. Kemudian tumbuh dengan pesat, memaksa anak-anak burung lain pergi dari sarangnuya sehingga mati terjatuh dari pohon. Akhirnya, anak burung cukcoo itu berhasil mendapatkan perhatian penuh dari induk angkatnya dan bertahan hidup.

5. Semut drakula (Adetomyrma)

Photo: alexanderwild.com

Adetomyrma adalah salah satu jenis semut yang mempraktikkan semikanibalisme. Ratu dari sebuah koloni melahirkan larva-larva semut. Kemudian ratu dan semut pekerja membuat lubang pada larva untuk menghisap haemolypmh (semacam darah serangga). Meski larva itu tak mati, induk semut itu tega membiarkan anak-anaknya diperlakukan sebagai makanan untuk koloni.

4. Hiu Galapagos

Jika semut drakula melakukan semikanibalisme maka hiu Galapagos melakukan kanibalisme penuh. Saat hendak melahirkan anaknya, induk hiu biasanya berenang ke perairan dangkal untuk menghindari pemangsa. Induk hiu melahirkan 4-16 anak hiu yang masing-masing panjangnya mencapai 60-80 cm.


Sementara induknya pergi, anak hiu ini tetap tinggal di perairan dangkal selama masa pertumbuhannya. Setelah cukup besar, anak-anak hiu ini kembali ke perairan dalam. Selama perjalanannya, ancaman bahaya justru datang dari induknya. Jika sang induk menjumpai anak-anaknya, ia pun akan memangsa anak-anaknya tersebut.

3. Beruang hitam


Beruang hitam umumnya dikenal sebagasi induk yang baik, namun hal tersebut tak selamanya berlaku. Beruang hitam bisa memiliki 2 atau 3 anak, namun hanya satu yang ia rawat dengan sungguh-sungguh, sementara anak yang lain ia abaikan. Tak seperti binatang lainnya yang mungkin meninggalkan anaknya yang sakit atau lemah, beruang hitam meninggalkan anak bungsunya agar mereka bisa menjalani hidup sendiri.

2. Elang hitam Afrika


Contoh induk kejam lainnya adalah elang hitam Afrika. Induk elang biasanya bertelur hanya dua butir, namun induk elang hanya akan memberi makan satu anaknya. Setelah tumbuh besar dan kuat, burung muda itu akan mematuk saudaranya yang lebih lemah sampai mati. Sementara induknya bersikap tenang melihat salah satu anaknya dihabisi.

1. Hamster

Praktik kanibalisme ternyata tidak hanya diberlakukan oleh hiu Galapagos, justru hamster melakukannya pada beberapa anaknya yang baru saja dilahirkan. Sifat induk hamster memang berbeda-beda, ada yang bisa menyusui dan menjaga anak-anaknya sampai besar, ada juga yang sampai tega memakan anaknya sendiri.


Induk hamster sekali hamil bisa melahirkan sebanyak 12 anak. Induk hamster umumnya hanya menginginkan anaknya sehat dan sempurna. Jika ada anak yang tidak sempurna maka akan dimakan hidup-hidup. Penyebab lain induk hamster memakan anaknya sendiri karena dia lapar, panas, stres, ataupun sakit, sensitif terhadap bau tangan orang yang dimasukan ke kandang, dan merasa tidak sanggup memelihara anak-anaknya yang begitu banyak.


Inilah 10 Ular Paling Berbisa di Dunia

Ular mendengarnya saja kita sudah merinding, ya hewan melata yang satu ini memang mengerikan selain bentuknya yang bersisik sebagian besar spesies ular di muka bumi memiliki bisa yang dapat amat berbahaya bagi manusia. Bisa ular memang terbagi menjadi beberapa kategori mulai yang tidak berbahaya, medium atau cukup berbahaya sampai yang sangat berbahaya yang mampu membunuh manusia hanya dengan beberapa tetes. Berikut 10 ular yang memilki bisa paling berbahaya di dunia.


10. Ular Derik

Ular derik (rattlesnake) merupakan satu-satunya ular yang hidup di Amerika dalam daftar ini. Ular derik mudah dikenali dari bunyi khas getaran ujung ekornya. Saat menyerang ular ini mampu menyodokk hingga lebih dari 2/3 panjang tubuhnya. Ular muda lebih bahaya daripada ular dewasa karena ketidak mampuannya mengontrol jumlah racun yang disuntikkan.


Sebagian besar spesies ular ini memiliki racun hemotoksik yang mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh serta menyebabkan gangguan pembekuan darah. Kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pendarahan yang terus-menerus merupakan gejala umum akibat gigitan ular ini. Jika tidak diobati, dapat berakibat fatal.

9. Death Adder

Death adder dapat ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Ular ini bisa berburu dan membunuh ular lainnya, termasuk beberapa ular dalam daftar ini. Ular ini tampak mirip dengan ular viper, yaitu memiliki kepala berbentuk segitiga dan pendek.


Death adder biasanya menyuntikkan sekitar 40-100 mg racun saraf. Sebuah gigitan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam jangka waktu 6 jam akibat kegagalan pernapasan. Pemberian antibisa yang cepat dapat mengobati gigitan Death adder.

Keistimewaas lainnya, Death adder dapat mengambil ancang-ancang kemudian menyerang dan kembali lagi ancang-ancang hanya dalam waktu 0,13 detik. tentu ini membuatnya berpredikat sebagai ular dengan serangan tercepat di dunia.

8. Viper

Viper dapat ditemukan di setiap tempat di dunia, namun yang paling berbisa adalahsaw scaled viper dan chain viper yang ditemukan di Timur Tengah, Asia Tengah ( khususnya India dan Cina ), dan Asia Tenggara. Viper termasuk ular yang cepat marah, bergerak cepat, dan umumnya aktif pada malam hari atau setelah hujan.
Saw Scaled Viper. Image by Divya Ramkrishnan

Sebagian besar jenis ular ini memeiliki racun yang menyebabkan nyeri pada tempat gigitan, dan segera diikuti dengan pembekakan hebat, serta penurunan tekanan darah dan detak jantung. Sakit parah dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Seringkali, puncak pembekakan lokal terjadi dalam 48-72 jam pascagigitan. Kematian dapat terjadi 1-14 hari pascagigitan akibat gagal jantung dan pernapasan.

7. Kobra Filipina

Sebagian besar spesies Kobra tidak masuk dalam daftar ini, namun Kobra Filipina adalah pengecualian. Bisanya adalah yang paling mematikan dari semua spesies Kobra, dan mereka mampu menyemburkan bisanya sampai jarak 3 meter. Bisanya adalah racun saraf yang mempengaruhi fungsi jantung dan pernapasan, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan dan kematian dalam 30 menit.


Gigitannya sebenarnya hanya menyebabkan kerusakan minimal pada jaringan, namun racun sarafnya benar-benar fatal. Gejala awal biasanya sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, pusing, pingsan dan kejang-kejang.

6. Tiger Snake

Ular macan (Tiger snake) memiliki racun saraf yang sangat ampuh. Ular ini dapat ditemukan di Australia. Kematian akibat gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit, tapi biasanya membutuhkan waktu 6-24 jam.


Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematian akibat gigitan ular macan mencapai 60-70%. Gejala awal adalah rasa sakit lokal di kaki dan daerah leher, kesemutan, mati rasa dan berkeringat, diikuti oleh kesulitan bernapas dan kelumpuhan.

Ular macan umumnya akan lari jika bertemu dengan orang, tetapi dapat menjadi agresif saat terpojok dan menyerang akurasi yang tepat.

5. Mamba Hitam

Ular Mamba hitam di seluruh bagian benua Afrika. Ular ini dikenal sangat agresif dan menyerang denga presisi yang mematikan. Ular ini juga merupakan ular tanah tercepat di dunia, mampu bergerak dengan kecepatan mencapai 20 km/jam. Ular ini dapat menyerang dengan bisanya yang mematikan hingga 12 kali berturut-turut.
Black Mamba. Image by M.Dobiey

Sebuah gigitan mampu membunuh 10-25 orang dewasa. Bisanya adalah racun saraf yang berefek cepat. gigitannya rata-rata menyuntikkan sekitar 100-200 mg racun. Jika racun mencapai pembuluh dara, 0,25 mg racun cukup untuk membunuh manusia.

Gejala awal adalah rasa sakit daerah gigitan, kemudian kesemutan di mulut dan kaki, demam, air liur berlebihan (keluar busa dari mulut dan hidung), dan kurangnya kontrol otot. Jika korban tidak menerima perawatan media, gejala dengan cepat berkembang menjadi sakit perut parah, mual dan muntah, pucat, syok, dan kelumpuhan. Akhirnya, korban mengalami kejang-kejang, gangguan pernapasan, koma, dan kematian. Tanpa antibisa, tingkat kematiannya hampir mencapai 100% hanya dalam waktu 15 menit hingga 3 jam.

4. Taipan

Satu lagi ular dari Australia, yaitu Taipan, biasanya cukup kuat untuk membunuh sampai 12.000 marmut. Racunnya menggumpalkan darah korban sehinggah menghambat pembuluh arteri atau vena. Biasanya juga mengandung racun saraf yang kuat.


Sebelum ada antibisa, tidak ada catatan korban yang selamat dari gigitan taipan. Kematian terjadi hanya dalam waktu satu jam. Bahkan dengan antibisa pun, sebagian besar korban harus menjalani perawatan intensif. Ular taipan mirip dengan ular mamba hitam Afrika dalam morfologi dan perilaku.

3. Krait Biru

Krait biru dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara dan Indonesia. Diketahui 50% gigitan krait biru dapat mematikan, bahkan dengan antibisa sekalipun. Krait berburu dan membunuh ular lain, bahkan mengorbankan krait lainnya. Mereka berkembang baik pada malam hari, dan lebih agresif di kegelapan. Namun, secara keseluruhan, mereka cukup pemalu dan lebih sering bersembunyi daripada melawan.


Bisanya merupakan racun saraf yang 16 kali lebih kuat dari seekor kobra.Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematiannya 85%. Bahkan, jika antibisa sudah diberikan, belum tentu Anda bisa selamat. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 6-12 jam setelah tergigit. Bahkan, kematian dapat terjadi saat korban baru dalam perjalanan ke rumah sakit akibat tidak segera mendapatkan perawatan medis.

2. Ular Eastern Brown

Ular eastern brown memiliki habitat di Australia bagian Tengah. Ular ini dapat bergerak cepat, agresif dalam kondisi tertentu, bertarung dengan lawannya, dan dapat berulang kali menyerang lawan atau mangsanya.
Eastern Brown Snake. Image by Stewart Macdonald

Eastern brown memiliki bisa berupa racun saraf dan dapat menggumpalkan darah. Dengan bisa tersebut, gigitan seekor eastern brown yang masih remaja bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi manusia. Bisa sebanyak 2 mg cukup untuk mengakhiri kehidupan seorang manusia dewasa. Untungnya, kasus gigitan (serangan) eastern brown terhadap manusia sangat jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan eatern brown yang hanya bereaksi terhadap gerakan dan cenderung tidak menyerang manusia.

1. Ular Fierce atau Inland Taipan

Ular ini memiliki bisa paling beracun dari seluruh spesies ular berhabitat di darat. Menurut penelitian, satu kali gigitan fierce, menyuntikkan bisa sebanyak 110 mg. Jumlah ini sudah cukup untuk membunuh sekitar 100 orang atau 250.000 tikus !
Fierce Snake. Image by shanetee

Bisa fierce memiliki kekuatan 10 kali bisa ular derik dari Gurun Mojave dan 50 kali lebih kuat dari bisa kebanyakan kobra. Bisa ini dapat mengakibatkan kematian pada manusia dewasa hanya dalam jangka waktu 45 menit. Untungnya, fierce tidak begitu agresif dan jarang ditemui oleh manusia di alam liar. Saat ini, belum ada laporan jatuhnya korban jiwa yang diakibatkan oleh gigitan (serangan) ular fierce.


Rabu, 28 Desember 2011

Mengenal 7 Antioksidan yang baik untuk tubuh

Antioksidan belakangan ini sedang naik daun karena kemampuannya untuk melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis seperti jantung atau kanker juga disebut-sebut terjadi akibat ulah si radikal bebas.
Menurut, dr. Noratus Horas, dari Tirtayu Healing Center, antioksidan bisa berupa vitamin, mineral atau enzim, yang ada dalam makanan dan suplemen tertentu. Namun sayangnya, masih banyak diantara kita yang sulit untuk menerapkan pola diet (makan) sehat seperti mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Padahal sumber antioksidan justru banyak terdapat pada sayur dan buah. Berikut ini adalah 7 Super Antioksidan yang baik untuk tubuh:


-Asam ellagic
Senyawa ini, banyak ditemukan dalam raspberry merah dan bisa dikatakan sebagai salah satu pelawan kanker yang paling ampuh karena memiliki sifat antimutagenik. Sebuah penelitian di Hollings Cancer Center di Medical University of South California (MUSC) menemukan bahwa asam ellagic berfungsi memperlambat pertumbuhan sel abnormal pada usus manusia dan mencegah terinfeksinya sel-sel dari human papiloma virus (HPV), yang terkait dengan kanker serviks.
Bahkan, senyawa tersebut hanya menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel sehat, suatu proses yang bermanfaat dalam memerangi prostat, payudara, paru-paru, kanker kerongkongan dan kulit. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa asam ellagic dapat melawan penyakit jantung, mengurangi risiko cacat lahir dan mempercepat penyembuhan luka.
-Sumber: Raspberry merah, delima, stroberi, blueberry dan kenari.

-Proanthocyanidins
Antioksidan ini masih termasuk keluarga flavonoid. Proanthocyanidins adalah senyawa yang memberikan warna merah dan biru pada buah, dan telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat kapiler, memperbaiki penglihatan dalam gelap, mendukung integritas dinding pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah. Proanthocyanidins dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, dan melindungi terhadap infeksi saluran kemih.
-Sumber: Kismis, biji anggur, kulit buah anggur, bilberry, cranberry, kismis hitam, teh hijau, teh hitam, kulit kayu pinus, kakao.

-Glutation
Glutation adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan antioksidan yang paling penting karena berada di dalam sel. Molekul ini mampu menetralisir radikal bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu hati mengeluarkan racun dari tubuh. Glutation sering disebut "master antioksidan" karena berfungsi sebagai regulator dan regenerator dari kekebalan sel dan agen detoksifikasi yang paling berharga dalam tubuh manusia. Rendahnya tingkat glutation dalam tubuh erat kaitannya dengan disfungsi hati, disfungsi kekebalan tubuh, penyakit jantung, penuaan dini dan kematian.
-Sumber: Susu kambing, whey protein, asparagus, alpukat, peterseli, brokoli. 

-Polyphenol
Mikronutrien ini mewakili kelompok besar antioksidan yang termasuk flavonoid dan anthocyanidins. Menurut sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition, senyawa ini telah terbukti mencegah kondisi degeneratif, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular dan neurodegeneratif.
-Sumber: Stroberi, teh hijau, teh hitam, kulit anggur, anggur merah, bawang, brokoli, sayuran hijau, apel, blueberry, kakao (buah-buahan dan sayuran semua sebagian mengandung beberapa polifenol)

-Vitamin E
Bentuk yang paling populer dari vitamin E adalah alpha-tokoferol, disamping juga gamma-tokoferol. Sebuah studi dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa risiko kanker prostat turun secara signifikan dengan tingkat tinggi vitamin E. Diketahui bahwa pria dengan tingkat alfa-tokoferol yang tinggi dalam darah, 51 persen lebih rendah mengembangkan kanker prostat. Sementara orang yang tinggi tingkat gamma-tokoferol dalam darah, 43 persen lebih rendah terkena penyakit tersebut.
-Sumber: Kacang-kacangan, minyak sayur, minyak gandum, sayuran hijau.

-Karotenoid
Karetenoid adalah mikronutrien larut dalam lemak, yang dikenal dengan sebutan beta-karoten (yang dapat dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh). Mikronutien ini dipercaya ampuh melawan radikal bebas, menghambat dan mencegah kanker serviks, paru-paru, prostat, usus besar, endometrium dan kanker esofagus.
-Sumber: jeruk, sayur dan buah berwarna hijau tua dan kuning, seperti kentang manis, aprikot, lobak, wortel, melon, labu dan tomat. Telur dan spirulina juga sumber yang baik.

-Ozon: Ozon adalah super antioksidan dan super-detoks yang selektif menghilangkan virus, bakteri, logam beracun, dan patogen lain dari tubuh. Terapi ozon efektif untuk mengobati berbagai penyakit seperti lupus, rematik, skleroderma, eksim, jerawat, Lyme, kelelahan kronis, dan kondisi lain yang tak terhitung. Ozon bahkan telah digunakan untuk mengobati kanker di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir, dengan tingkat keberhasilan yang mengesankan.

Minggu, 19 Juni 2011

CAMPURAN DAUN MIMBA DAN UMBI GADUNG SEBAGAI PESTISIDA NABATI

Deskripsi
Pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung efektif untuk mengendalikan ulat dan llama pengisap.

Bahan
Daun mimba Umbi gadung Detergen Air

Alat
Timbangan Alat penumbuk Tempat pencampuran Pengaduk Saringan.

Cara Pembuatan
Cara pembuatan pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung adalah sebagai berikut.
1.Tumbuk halus 1 kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, tambah dengan 20 liter air + 10 g detergen, aduk sampai rata
2.Diamkan rendaman tersebut selama semalam.
3.Saring larutan hasil rendaman dengan kain halus.
4.Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.

Sumber
Pestisida nabati, Kanisius, 2005

Sabtu, 18 Juni 2011

BUDI DAYA JAMUR MERANG PADA LIMBAH PADA INDUSTRI PULP DAN KERTAS

Deskripsi
Jamur merang bernilai gizi tinggi dan bernilai ekonomi

Bahan
limbah padat ind pulp dan kertas bekatul, urea, TSP biakan murni

Alat
Alat pasteurisasi dan kompor pemanas Bedeng jamur Bedeng kompos

Cara Pembuatan
Tahap pekerjaan 

- Pembuatan kompos limbah padat ind pulp dan kertas, pengomposan adalah penguraian zat organik komplek menjadi zat organik. Pada proses pengomposan dilakukan penambahan bahan nutrisi (bekatul, urea, TSP) dan pengaturan PH. Tahap ini merupakan tahap penyusunan tumpukan limbah padat, penambahan nutrisi, pembongkosaran dan pembalikan tumpukan. Pembongkaran dan pembalikan tumpukan dilakukan beberapa kali sampai kualitas kompos memenuhi syarat pertumbuhan jamur, lebih kurang 9 hari waktu pengomposan 

- Pasteurisasi ialah pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas sampai temperatur 70 derajat C selama waktu 5-7jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat C selama 2-3 jam. 

- Pembuatan bibit, meliputi pembuatan biakan murni, pembuatan bahan stater I, pembuatan bahan stater II, pembuatan bahan spawning Pembuatan biakan murni dilakukan pada media agar nutrisi yang mengandung bekatul dan gula didalam tabung reaksi. Dari satu tabung biakan murni tsb dapat dibiakkan dalam beberapa media bahan stater I (kira2 10 botol), dari stater I dapat dibiakan dalam beberapa media bahan stater II (kira2 50 botol), maka bibit siap dikembangkan kebahan spawning pada media limbah padat yang telah dipasteurisasi dan tambah bekatul. 

-Penanaman jamur, pada kompos yang telah dipasteurisasi dalam bedeng jamur (shed) dan suhu telah turun sampai 35-40 derajat C dilakukan penaburan bibit jamur (spawning). Penaburan bibit dilakukan dengan memasukkan bibit ke dalam lapisan kompos dan sisanya disebar diatas permukaan kompos, dengan tinggi lk 25-30 cm. 

- Pemeliharaan, berupa : mengatur suhu dan kelembaban udara dalam shed. Suhu dipertahankan pada 35-40 derajat C dan kelembaban pada 80-90%. Ventilasi udara diatur sebaik-baiknya agar kelembaban kompos dapat terjada. Membuang jamur-jamur liar teruma jenis coprinus. Tutup plastik bedeng harus serapat mungkin, jangan sampai terjadi kebocoran. Lama pertumbuhan jamur antara 14-16 hari. 

- Panen, dilakukan sebelum tubuh buahnya mekar. Lama pemetikan jamur dalam masa panen berkisar 14-16 hari.

Sumber
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS JL. RAYA DAYEUHKOLOT NO. 132, BANDUNGTelpon 62-22-5202980, Fax 62-22-5202871

Jumat, 17 Juni 2011

BUBUK GURIH KEPALA/KULIT UDANG

Deskripsi
Membuat kaldu dari kepala dan kulit udang mungkin sudah sering kita lakukan. Namun membuat bubuk gurih dari sisa kepala dan kulit udang, mungkin belum. Kulit udang kaya senyawa kolagen. Jika kita makan udang bersama kulitnya, kolagen kulit udang dapat menyokong kadar kolagen bawah kulit di dalam tubuh kita. Rendahnya kadar kolagen bawah kulit dapat membuat kulit tampak kendur dan berlipat. Dengan mengkonsumsi kulit udang diharapkan bisa membantu memperlambat berkurangnya konsentrasi kolagen bawah kulit tersebut. (Dibarengi dengan mengkonsumsi banyak buah-buahan sumber vitamin C.) Dengan demikian, munculnya efek ketuaan bisa diperlambat.

Bahan
kepala dan kulit udang

Alat
Alat penyangrai Alat penghalus

Cara Pembuatan
Buang bagian moncong udang yang tajam, sehingga hanya tertinggal bagian kepala udang. Sangrai hingga kering dan renyah, haluskan, kalau perlu diayak. Simpan dalam wadah tertutup. Tambahkan bubuk kulit udang ini ke dalam bumbu tumis, mi goreng, atau masakan lain, niscaya rasa dan aroma masakan akan menjadi lebih sedap. 

Ingin mendapatkan kaldu udang yang gurih? Tumis kepala dan kulit udang bersama bawang putih hingga beraroma gurih. Pindahkan tumisan kulit udang ke dalam panci, bubuhi air, rebus di atas api kecil hingga larutannya pekat (30-45 menit mendidih). Kalau perlu, bubuhi sedikit minyak wijen. Angkat, saring.

Sumber
Sedap Sekejap Edisi 7/II Juli 2001

Kamis, 16 Juni 2011

ASAP CAIR DARI CANGKANG SAWIT

Deskripsi
Kelapa sawit adalah salah satu komoditi andalan Indonesia yang perkembangannya demikian pesat. Selain produksi minyak kelapa sawit yang tinggi, produk samping atau limbah pabrik kelapa sawit juga tinggi. Dengan kondisi yang semacam itu sebenarnya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan cangkang sawit tersebut.Salah satunya apabila dilakukan pirolisis terhadap cangkang sawit tersebut akan diperoleh rendemen berupa asap cair yang dapat diguakan sebagai biopreservatif baru pengganti presetvatif kimia, arang maupun tar . Asap cair merupakan hasil kondensasi dari pirolisis kayu yang mengandung sejumlah besar senyawa yang terbentuk akibat proses pirolisis konstituen kayu seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Proses pirolisa melibatkan berbagai proses reaksi yaitu dekomposisi, oksidasi, polimerisasi, dan kondensasi

Bahan
Cangkang Sawit

Alat
Alat utama untuk pembuatan asap cair adalah alat pirolisator yang terdiri dari tabung reaktor, pemanas listrik (heater), pipa penyalur asap, kolom pendingin (kondensor), erlenmeyer, botol ukur dan pipa pengeluaran asap sisa. Alat untuk pengendapan tar Alat yang digunakan untuk pengendapan tar terdiri dari botol dari asap cair yang masih bercampur dengan tar, gelas ukur 100 mL, pipet ukur dan pipet gondok.

Cara Pembuatan
Pembuatan asap cair dilakukan dengan destilasi.Bahan cangkang sawit sebelumnya dianalisa kadar hemiselulosa, selulosa dan lignin kemudian kadar airnya dibuat menjadi 8%, 13% dan 18% dengan pengering kabinet.Asap cair dibuat dengan  memasukkan 1 kg cangkang sawit ke dalam reaktor kemudian ditutup dan rangkaian kondensor dipasang.Selanjutnya dapur pemanas dihidupkan dengan mengatur suhu dan waktu yang dikehendaki.Pada penelitian ini suhu yang digunakan 350°C, 400°C dan 450 °C sedangkan waktu yang digunakan adalah 45 menit, 60 menit dan 75 menit yang dihitung pada saat tercapai suhu yang dikehendaki.Asap yang keluar dari reaktor akan mengalir ke kolom pendingin melalui pipa penyalur asap yang mana pada pipa ini terdapat selang yang dihubungkan botol penampung untuk menampung tar , kemudian ke dalam kolom pendingin ini dialirkan air dengan suhu kamar menggunakan aerator sehingga asap akan terkondensasi dan mencair.Embunan berupa asap cair yang masih bercampur dengan tar ditampung kedalam erlenmeyer, selanjutnya disimpan di dalam botol, sedangkan asap yang tidak terembunkan akan terbuang melalui selang penyalur asap sisa.Selanjutnya asap cair + tar yang terdapat didalam botol dilakukan pengendapan untuk memisahkan tar dan asap cair.


Sumber
Huda Triyudianto dan Purnama Darmadji Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Rabu, 15 Juni 2011

AMPAS SAGU UNTUK PAKAN AYAM BURAS 1

Deskripsi
Ayam buras atau ayam kampung, merupakan salah satu sumber daya pertanian yang telah lama kita miliki. Hampir disetiap desa di seluruh Indonesia, penduduknya telah mengenal ayam buras. Mulai dari Petani yang kaya hingga petani kecil dengan cara pemeliharaan yang berbeda-beda. Faktor yang terpenting pada usaha pemeliharaan ayam buras adalah pakan. Hampir 60-80% dari komponen Maya produksi perlu dipatok untuk pengadaan pakan ini.


Bahan
1. Jagung : 65 % ; 2. Bungkil Kedelai : 24 % ; 3. Tepung ikan : 5 % ; 4. Ampas sagu : 5 % ; 5. Kapur : 0.5 % ; 6. Minyak kelapa : 0.5 % ;


Alat
Alat giling Wadah pencampur


Cara Pembuatan
-Limbah sagu dikeringkan, digiling, dicampur merata dengan pakan sesuai
komposisi.
- Biaya pakan Rp. 2.400/kg
- Konsumsi ransum optimal 56.01 gr/ekor/hari
- Konversi ransum : 3,9 gr/ekor/hari
- Umur anakan ayam : 10 - 60 hari
- Sistem pemeliharaan, serta skala minimalnya seperti pada butir a diatas
- Pertambahan bobot badan : 14,34 gr/ekor/hari, dengan R/C = 1 : 6

CARA PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan ayam buras yang perlu diperhatikan adalah menghindari pakan berhamburan dari wadahnya, dengan cara mengisinya hanya separoh hingga 2/3 bagian kedalam tempat makanan yang diberikan. Dapat juga pakan dicampur sedikit air hingga membentuk bubur. Pakan diberikan minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan petang hari, air minum perlu disediakan secara tidak terbatas.

Sumber
Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 07/2000 Diterbitkan oleh: Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat Jl. Yahim Sentani Jayapura

Selasa, 14 Juni 2011

Tujuan dari amonisasi jerami ini ialah membuat jerami padi untuk pakan ternak mempunyai kecernaan lebih baik

Bahan
1) Jerami padi 2) Urea 3) Molases

Alat
1) Timbangan 2) Plastik 3) Ember 4) Skop 5) Cangkul 6) Sendok 7) Alat penyiram

Cara Pembuatan
1) Perlakuan amonisi jerami padi : 
- 4 kg urea
- 100 kg bahan kering jerami padi 

2) Cara perlakuan : 
- Urea (4 kg) dicampur dengan air 100 liter 
- Kemudian jerami padi disiram air larutan urea hingga merata lapis perlapis
- Kemudian tutup dengan plastik, hingga kedap udara 
- Diamkan selama 1-2 minggu untuk proses amonisi 

3) Proses  amonisi  dapat  dilakukan  di  dalam  tempat  khusus  misalnya  drum bekas atau di tempat lainnya, yang ditutup dengan plastik kedap udara. 

4) Proses  amonisi  bila  sempurna  ditandai  tekstur  jerami  relatif  lebih  mudah putus,  berwarna  kuning  tua  atau  coklat  dan  bau  monia.  Untuk  mengurangi bau  amonia,  jerami  harus  dianginkan  selama  1-2  jam  sebelum  diberikan pada ternak.

Sumber
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340

Sabtu, 11 Juni 2011

AIR KELAPA SEBAGAI PELARUT VAKSIN ND

Pelaksanaan vaksinasi ND/tetelo bagi ayam buras masih menemui banyak kendalanya terutama di daerah-daerah pedesaan hal ini karena vaksin ND sulit diperoleh dan juga bila vaksinnya ada, pelarut vaksinnya tidak ada. Air suling steril memang sudah biasa digunakan sebagai pelarut vaksin dan hanya bisa diperoleh dari toko obat atau apotik, namun harganya relatif mahal untuk peternak ayam buras di pedesaan. Disamping itu, dengan pelarut air suling umumnya vaksin ND hanya dapat digunakan selama 4 jam setelah dilarutkan. Lebih dari 4 jam potensinya sudah mulai menurun. Pada hal dalam melaksanakan program vaksinasi ayam buras seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk menangkap ayam dan pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Guna mengatasi semua masalah tersebut di atas maka telah dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan air kelapa sebagai pelarut vaksin ND.

Bahan
Air kelapa yang digunakan yaitu air kelapa muda yang berwarna hijau.

Alat
Suntikan pisau

Cara Pembuatan
Sebelum melaksanakan vaksinasi ND bagi ternak Ayam buras maka alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu atau dicuci dengan air panas. Bagian dari sabut kelapa pada tempat bertunas dibersihkan, kemudian air kelapa diambil dengan alat suntik 10 ml yang steril dengan cara memasukan jarumnya pada tempat bertunas, lalu air kelapa diisap ke dalam alat suntik tersebut sesuai dengan keperluan.

Sumber
Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 01/95

PENCABUT BULU AYAM

1. FUNGSI : Melepaskan bulu ayam dari tubuhnya.
2. CARA KERJA
  1. Ayam direndam dalam air hangat terlebih dahulu.
  2. Hidupkan motor.
  3. Masukkan ayam kedalam alat selama 15 menit.
  4. Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama
3. SPESIFIKASI
  1. Dimensi alat : Diameter selinder = 48 cm; P = 82 cm; L = 51 cm; T = 95 cm
  2. Berat : 15 kg
  3. Tenaga penggerak : Motor bensin 3,5 HP
  4. Kapasitas kerja : 6 ekor/proses.
  5. Operator : 1 orang
  6. Bahan : Alumunium, besi siku.
4. KONTAK HUBUNGAN
Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI; Jl. KS. Tubun No. 5 Subang; Tel./Fax. (0260) 417348, 411478 Jakarta, Maret 2001
Sumber : Alat-Alat Teknologi Pedesaan Spesifikasi Produk, Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI

Sabtu, 14 Mei 2011

KHASIAT CACING LUMBRICUS RUBELLUS

Diantara lebih dari 1800 jenis cacing yang dikenal oleh para ilmuwan ada dua jenis cacing yang biasa kita pakai di dalam budidaya cacing dan proses pembuatan pupuk organik, yaitu jenis Caing Lumbricus Rubellus dan Eisenia Fetida (cacing Tiger/harimau)

Cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus adalah cacing tanah yang tergolong dalam kelompok binatang avertebrata (tidak bertulang belakang) yang hidupnya di tanah yang gembur dan lembab. Cacing ini adalah salah satu jenis cacing yang termasuk dalam kelompok cacing epigeic. Kedua jenis cacing ini sangat mudah untuk diternak ,selain itu perkembangbiakannya sangat cepat dibanding dengan jenis cacing lain.

Limbah kotoran sapi sangat bagus untuk pertumbuhan berat badan dan perkembangbiakan cacing lumbricus Rubellus. Apa bila kita masukan 1 kg cacing lumbricus Rubellus pada satu kotak yang berisi media campuran 1 kg serbuk gergaji yang telah kita rendam dalam air dengan tujuan untuk menghilangkan getah dan bau, dengan 3 kg kotoran sapi yang sudah lama atau sudah menghitam. Lalu kita berikan pakan dari ampas tahu atau ampas aren, maka dalam jangka waktu dua minggu cacing tersebut akan bertelur.

Setelah terlihat telurnya matang atau terlihat kekuningan, kita pisahkan antara cacing induk dengan telornya, induknya kita simpan kemedia yang baru dan telor yang berada dimedia tadi kita biarkan selama kurang lebih dua minggu, maka telor tersebut akan menetas setelah menetas baru kita kasih pakan secara rutin, dalam waktu satu bulan kemudian atau paling lambat 6 minggu cacing tersebut telah jadi dewasa dan siap bertelur seperti induknya.

Sementara itu, Induknya yang sudah bertelur, setelah dua minggu kemudian dia akan bertelur lagi. Terus begitu, bila pakannya bagus induk cacing tersebut setiap dua atau tiga minggu sekali ia akan bertelur. Dalam dua bulan dia akan menghasilkan empat keturunan, bila kita punya induk sebanyak 100kg dalam dua bulan kita akan punya 800kg calon anak cacing, bahkan bisa saja lebih karena setiap satu butir telur cacing lumbricus rubellus berisi 4 ekor anak cacing.

Cacing tanah menyimpan banyak khasiat. Kenyataannya, banyak orang yang mengonsumsinya untuk menyembuhkan beberapa penyakit, tanpa efek samping.

Menurut para ahli cacing Lumbricus Rubellus mengandung kadar protein sangat tinggi sekitar 76%. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan daging mamalia (65%) atau ikan (50%).

Beberapa penelitian telah membuktikan adanya daya antibakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thyp

Dari berbagai sumber para ahli dan pakar cacing mengatakan bahwa banyak sekali manfaat dan khasiat dari cacing tanah ini . Diantaranya untuk :

Sembuhkan Typus
Menurunkan kadar kolesterol
Meningkatkan daya tahan tubuh
Menurunkan tekanan darah tinggi
Meningkatkan nafsu makan
Mengobati infeksi saluran pencernaan seperti typus, disentri, diare, serta gangguan perut lainnya seperti maag
Mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan seperti: batuk, asma, influenza, bronchitis dan TBC
Mengurangi pegal-pegal akibat keletihan maupun akibat reumatik
Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
Mengobati wasir, exim, alergi, luka dan sakit gigi. (diolah dari beberapa sumber)

sumber : http://manfaatcacing.blogspot.com/2010_04_01_archive.html


Khasiat cacing tanah


Kita mungkin sering mendengar jika ada orang sakit tifus obat yang paling mujarab adalah cacing tanah, tapi biasanya cara konsumsi nya cacing tanah tersebut di rebus lalu diminum air rebusannya. ada juga yang cacing tanah tersebut di keringkan lalu di oven hingga kering lalu tumbuk hingga halus dan di konsumsi bubuk cacingnya atau tepung cacing tersebut.
dari mitos di atas saya sendiri penasaran ingin membuktikan khasiat cacing tanah ini, lalu saya membuat tepung cacing sendiri dan coba saya konsumsi sendiri dan juga untuk karyawan dan tetangga tetangga yang terjangkit sakit tifus dan ternyata hasilnya memang sangat menakjubkan. hanya dalam waktu 2-3 hari langsung pulih kesehatannya.
secara hasil dari khasiat cacing tanah sudah saya buktikan sendiri, tetapi saya sendiri masih bingung kok bisa cacing tanah bisa sangat berkhasiat untuk mengobati tifus, akhirnya saya mencoba mencari informasinya dari beberapa narasumber.
dari hasil diskusi dengan beberapa narasumber tersebut saya mendapatkan sebuah jawaban bahwa " penyebab sakit tifus adalah bakteri salmonela dan kandungan pada cacing tanah adalah pembunuh bakteri salmonela "
lalu saya mencari informasi lebih lengkap tentang kandungan yang terdapat pada cacing tanah dengan test lab kandungan, hasil dari test lab kandungan cacing tanah kurang lebih seperti dibawah ini :
Protein
68%
Asam glutamat
8.98 %
Treonin
3.28%
Lisin
5.16%
Glycine
3.54%
hasil lab di atas adalah beberapa kandungan yang ada di cacing tanah jenis lumbricus rubellus, dan ternyata di amerika dan jepang cacing tanah jenis lumbricus rubellus ini sudah lama di teliti dan enzym dari lumbricus rubellus ini sangat efektif untuk mengobati penggumpalan darah pada tubuh manusia yang bisa menyebabkan penyakit jantung hingga stroke. saya akan bahas lebih detail tentang enzym lumbrokinse ini di artikel berikutnya.

Cacing Tanah, Sahabat Para Penderita Tifus

Cacing tanah di dunia telah teridentifikasi sebanyak 1.800 spesies. Dari jumlah tersebut, ada dua spesies, yaitu Lumbricus rubellus (dikenal dengan cacing eropa atau introduksi) dan Pheretima aspergillum (dikenal dengan nama cacing kalung atau di long), yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. L. rubellus telah banyak dibudidayakan di Indonesia, sedangkan Ph. aspergillum belum banyak dibudidayakan.

Ketika kita mencari obat demam atau tifus di toko obat cina, penjual akan menyarankan supaya menggunakan cacing kering untuk direbus dan diminum airnya, atau kalau tidak suka dengan baunya yang cukup menyengat, bisa memakan dalam bentuk kering yang sudah dimasukkan dalam kapsul. Cacing kering yang diberikan itu adalah jenis Ph. Aspergillum. Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui efek farmakologi cacing tanah terhadap penyakit tifus. Dalam kasus penyakit tifus, ekstrak cacing tanah bisa bekerja dari dua sisi, yaitu membunuh bakteri penyebabnya sekaligus menurunkan demamnya.

Sumber : http://www.piogama.ugm.ac.id